"Anda mungkin berpikir saya sedikit gila menyatukan frasa 20-an dengan realestat dalam judul yang sama. Baiklah, mungkin Anda punya pendapat sendiri. Di titik ini dalam kehidupan, orang-orang berusia 20 tahunan biasanya lebih tertarik dengan kemunculan permainan Call of Duty selanjutnya dari pada cara terbaik membangun masa depan finansial mereka," ujar Turner.
Ia menggarisbawahi hal pertama dalam kesalahan yang biasa dibuat anak-anak muda dalam hal investasi properti, yaitu tinggal dengan orang tua terlalu lama. Menurut dia, jika anak-anak muda itu tinggal dengan ibu dan ayah semata-mata untuk lari dari kenyataan bahwa mereka sudah dewasa, itu keliru.
"Ini waktunya untuk tumbuh, cari pekerjaan, bayar sendiri tagihan Anda, dan bertemu dengan kenyataan dunia. Satu-satunya pengecualian yang saya buat dalam aturan ini adalah jika Anda tinggal di rumah orang tua untuk menabung atau untuk menyelesaikan hutang. Namun, jangan gunakan uang yang bebas tersebut untuk berfoya-foya atau alasan sedikit bekerja. Raih target Anda secepat mungkin dan jalani hidup Anda," ujarnya.
Pertama, cari penawaran terbaik, cari lokasi terbaik, dan raih kemampuan mengetahui lokasi yang akan menguntungkan di masa depan. Kemampuan ini butuh proses.
"Baca buku, kolom di koran, internet, blog, dan dengarkan ceramah para ahli properti," kata Turner.
Kesalahan ketiga adalah menganggap investasi properti, hanya untuk orang tua. Semua berawal dari pikiran. Jika sejak awal Anda sudah menganggap rendah hal ini, bagaimana Anda bisa berkembang?
Keempat, kaum muda biasanya belum sadar bahwa kehidupan mereka masih dapat berubah dengan drastis. Kehidupan yang dijalani tahun ini mungkin akan berubah drastis tahun depan. Untuk itu, saran Turner, jangan sekedar membeli properti hanya karena properti tersebut terjangkau.
"Padahal, isi rumah atau apartemennya hanya satu kamar. Tidak mampu berpikir fleksibel dan melihat kemungkinan di masa depan umumnya juga membuat ornag mempeli properti terlalu dini," ujarnya.
Kesalahan lainnya adalah menganggap segalanya akan lebih mudah dengan pernikahan. Anda dan pasangan mungkin merasa punya penghasilan yang cukup besar jika digabungkan.
"Cobalah dengan jeli melihat kemampuan Anda sendiri dalam membeli rumah, properti, dan berbagai furniturnya. Jangan membayangkan adanya tambahan uang dari pasangan. Ingat, Anda menikah, Anda dan isteri atau Anda dan suami, jika digabung penghasilan tampak cukup besar. Isteri Anda atau Anda hamil, berhenti bekerja, dan hilanglah setengah dari penghasilan yang besar tadi," tambahnya.
Kesalahan selanjutnya adalah membeli properti hanya karena harganya murah. Turner menyarakan, ada baiknya mencoba lebih dulu untuk memperhatikan bunga yang harus Anda bayar dan bunga tersebut akan berkembang seberapa besar, skema pembayaran seperti apa yang mampu Anda gunakan, serta pajak apa saja harus Anda bayarkan.
"Lalu, meski lokasinya tidak memungkinkan Anda gunakan sendiri, Anda juga bisa menyewakannya. Jangan mengenyampingkan hal tersebut," kata Turner.
Dengan membeli properti di usia muda, lanjut dia, Anda meningkatkan kemampuan membuat pasar menyesuaikan dirinya sendiri seiring waktu. Ya, ada peningkatan dan penurunan di pasar properti, tapi mereka yang bertahan paling lama cenderung lebih baik.
"Jangan tunggu sampai tua sebelum beli realestat. Mulai beli sekarang untuk membantu Anda pensiun, bahkan sebelum Anda tua," tandas Turner.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.