Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Ketua REI: REI Bukan Takut Pada Pemerintah....

Kompas.com - 26/11/2013, 18:48 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum DPP REI Teguh Satria mengaku Realestat Indonesia (REI) bukan takut pada pemerintah. Banyak pertimbangan untung rugi bagi REI dalam setiap tindakannya menanggapi semua kebijakan pemerintah.

"Ini masalah yang agak lama. Sebenarnya bukan bicara takut atau tidak takut. REI itu organisasi profesi pengusaha. Tentu, kita mempertimbangkan segala untung dan rugi, mana yang lebih baik. Jadi, bukan soal takut dan tidak takut. Kondisi pada saat itu, saya sebagai ketua umum memutuskan menempuh jalan kompromi dengan pihak pemerintah. Itu langkah terbaik saat itu," ujar Teguh kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (26/11/2013).

Teguh mengatakan hal itu untuk menanggapi kritik pedas yang dilontarkan pengamat properti Erwin Kallo.

Seperti diberitakan sebelumnya, pengamat properti Erwin Kallo mengatakan, upaya REI masih jauh dari tujuannya dalam melindungi kepentingan anggota dan masyarakat umum. Dihubungi KOMPAS.com di Jakarta, Selasa siang, Erwin lantang mengatakan bahwa REI takut dengan pemerintah. Selama ini REI hanya memperjuangkan kepentingan para elitenya. (Baca: Pengamat: REI Takut dengan Pemerintah!).

"REI itu organisasi profesi yang punya anggota dan fungsinya tentu melindungi anggota. Saya tidak tahu di mana ada anggota yang tidak puas. REI pasti memperhatikan anggota dan melindungi kepentingan anggotanya. Tidak semua anggota bisa puas dengan REI, itu pasti," tukas Teguh.

"Kalau masyarakat itu lain. Masyarakat itu anggota pemerintah. Bahwa kita melindungi masyarakat, itu soal lain," tambahnya.

Teguh menyebutkan, di dalam REI ada kode etik dan AD/ART untuk anggotanya. REI juga mempunyai satu badan yang dikenal dengan Badan Kehormatan REI. Di dalam tubuh Badan Kehormatan REI inilah ada unsur-unsur dari REI, seperti unsur dari perguruan tinggi, tokoh-tokoh yang terlibat di situ.

"Ada tujuh orang, seperti halnya badan kehormatan DPR. Kalau ada yang melanggar kode etik, dibawa ke sana. Kalau pidana, polisi yang menangani," kata Teguh.

"Kalau untuk pelanggaran kode etik, kami bawa ke Dewan Kehormatan. Kalau menipu anggota, diperkarakan saja, karena ada lembaga hukum," tambahnya.

Teguh mengatakan, REI punya tugas membina anggota-anggotanya. Soal masyarakat, lanjut dia, tentu yang melindungi pemerintah.

"Masak REI melindungi masyarakat. Kalau anggota REI nakal, ada sanksi bertahap. Itu bisa diumumkan ke REI dan lain-lain kalau itu menyangkut pelanggaran berat. Kalau pidana, tinggal diperkarakan saja ke polisi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejak Prabowo Dilantik, KPR Subsidi Disalurkan bagi 111.193 Rumah

Sejak Prabowo Dilantik, KPR Subsidi Disalurkan bagi 111.193 Rumah

Berita
[POPULER PROPERTI] Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

[POPULER PROPERTI] Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Daftar Rumah Subsidi Terjangkau di Kabupaten Trenggalek

Daftar Rumah Subsidi Terjangkau di Kabupaten Trenggalek

Perumahan
Dapat Perintah Prabowo, Kementerian PU Usahakan Diskon Tarif Tol Lebaran

Dapat Perintah Prabowo, Kementerian PU Usahakan Diskon Tarif Tol Lebaran

Berita
112 Rumah Rp 400 Jutaan di Kawarang Terjual dalam Sehari

112 Rumah Rp 400 Jutaan di Kawarang Terjual dalam Sehari

Perumahan
Jombang: Solusi Rumah Subsidi dengan Harga Terjangkau

Jombang: Solusi Rumah Subsidi dengan Harga Terjangkau

Perumahan
Panjang Jalan Nasional 2025 Tak Bertambah akibat Efisiensi Anggaran

Panjang Jalan Nasional 2025 Tak Bertambah akibat Efisiensi Anggaran

Berita
Anda Mencari Rumah Subsidi? Tengoklah Sampang, Harga Rp 151 Juta

Anda Mencari Rumah Subsidi? Tengoklah Sampang, Harga Rp 151 Juta

Perumahan
MLFF Tak Kunjung Terlaksana, Kementerian PU Fokus Bereskan Tata Kelola

MLFF Tak Kunjung Terlaksana, Kementerian PU Fokus Bereskan Tata Kelola

Berita
Ditantang Pengembang Segera Lakukan Audit, Ara Andalkan BPK

Ditantang Pengembang Segera Lakukan Audit, Ara Andalkan BPK

Berita
Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Hunian
Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Hunian
Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau