Demikian Wali Kota Nur Mahmudi Ismail menjelaskan rencana pengembangan masa depan Kota Depok kepada Kompas.com, Jumat (1/11/2013).
"Kami harus menata dan memperbaiki fasilitas-fasilitas publik supaya lebih berdaya guna dan masyarakat mendapat manfaat lebih dari fasilitas-fasilitas tersebut. Realisasi penataan Terminal Depok akan dimulai tahun 2014 mendatang, bersamaan dengan pembangunan dan penambahan infrastruktur jalan di beberapa wilayah lainnya," urai Nur Mahmudi.
Penataan kembali Terminal Depok, lanjutnya, merupakan bagian dari penataan pusat perekonomian (central business district/CBD) yang sangat vital sifatnya. Oleh karena itu, untuk menatanya, Pemerintah Kota Depok melibatkan dua pihak lainnya yakni PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan investor swasta dalam hal ini PT Andika Investa.
PT Andika Investa sebagai pemegang konsesi penataan kembali Terminal Depok, mengajukan konsep superblock terintegrasi. Selain terminal kota, di area pengembangan ini nantinya terdapat beberapa menara apartemen, pusat belanja, ruko, rukan dan perkantoran.
Meski sempat menjadi polemik dan terganjal status legal pertanahan beberapa waktu lalu, namun Nur Mahmudi memastikan, penataan Terminal Depok akan terus berlanjut.
"Sementara fungsi terminal antar kota dan antar provinsi akan kami relokasi ke Terminal Tipe A Jatijajar, Tapos, yang saat ini sedang dikebut pengerjaannya. Terminal ini kami targetkan dapat beroperasi pada 2015 mendatang," imbuh Nur Mahmudi.