Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, mengakui bahwa Kota Depok memiliki kawasan dengan struktur tanah berkontur. Ketinggiannya berada 42 meter di atas permukaan air laut. Dengan topografi seperti ini, tidak ada kemungkinan wilayah Depok tergenang atau banjir.
"Setiap konstruksi drainase juga harus diatur sedemikian rupa agar airnya bisa tergenang dan tidak terbuang. Kalau pun terbuang, airnya tidak mengandung limbah berbahaya. Jadi, air buangan tersebut diolah dahulu supaya kemudian dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif lainnya seperti penyiraman dan lain-lain," papar Nur Mahmudi kepada Kompas.com, Jumat (1/11/2013).
Penanganan banjir secara komprehensif dan terintegrasi, menurutnya, sudah dan akan terus dilakukan. Di antaranya mengejar kewajiban penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) kota yang saat ini masih mencapai 20 persen dari total luas wilayah 20.000 hektar.
Akan tetapi menurut Green advisor dan aritek lanskap Nirwono Joga upaya pemerintah Kota Depok sudah terlambat menyediakan langkah-langkah preventif menghadapi musim penghujan.