Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat! Kawasan Incaran Spekulan Properti...

Kompas.com - 30/10/2013, 13:49 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melambungnya harga lahan dan properti di kawasan tertentu seperti Kelapa Gading, Serpong, Pantai Indah Kapuk, Pluit, dan Summarecon Bekasi tidak semata terjadi karena permintaan yang tinggi. Lahan dan properti di sini juga menjadi obyek spekulasi favorit yang diincar investor.

Mudah ditebak bila yang terjadi kemudian adalah akselerasi pertumbuhan harga di atas rerata, sekitar 50-60 persen. Sementara pertumbuhan harga di kawasan lainnya hanya 20-30 persen.

Saat ini, harga lahan di Kelapa Gading sudah menembus angka Rp 30 juta per meter persegi, Serpong berada pada kisaran Rp 20 juta per meter persegi, Pantai Indah Kapuk dan Pluit sekitar Rp 25 juta per meter persegi dan Summarecon Bekasi Rp 8 juta-Rp 10 juta per meter persegi.

Adapun properti yang menjadi obyek spekulasi, mayoritas merupakan tipe menengah atas dengan harga di atas Rp 2 miliar hingga Rp 10 miliar per unit.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, di lima lokasi tersebut perbedaan harga properti primer dan sekunder hanya sebesar 20 persen. Perbedaan yang tipis inilah yang mengindikasikan terdapat aksi spekulatif dan praktek "goreng menggoreng" harga yang dilakukan oleh investor dan melibatkan pengembang.

"Sebenarnya, harga riil properti di lima wilayah tersebut lebih rendah. Serpong, contohnya harga riil untuk hunian tipe menengah hanya Rp 1 miliar-Rp 2 miliar. Sedangkan harga lahannya berkisar antara Rp 15 juta-Rp 17 juta per meter persegi. Kenyataannya, di pasar beredar harga yang jauh lebih tinggi, untuk properti menengah Rp 2 miliar-Rp 5 miliar," tandas Ali kepada Kompas.com, Rabu (30/10/2013).

Praktek spekulasi yang ditengarai semakin menjadi dalam kurun dua tahun terakhir ini, lanjut Ali, tercium kuat aromanya saat pengembang mengeluarkan rilis properti terbaru mereka dengan harga jauh lebih tinggi. Padahal dalam waktu yang bersamaan, produk sebelumnya masih ditawarkan dan belum habis terjual.

Jelas, kata Ali, spekulan tertarik dan dengan suka hati memborong produk baru tersebut untuk diperdagangkan kembali. Aksi jual beli ini berpotensi menawarkan keuntungan menggiurkan dalam waktu singkat. Bahkan, saat masih dalam proses pra penjualan, produk baru tersebut sudah berpindah tangan dari satu investor ke investor lainnya.

"Sayangnya, mereka, para spekulan dan pengembang yang terlibat praktek ini lupa bahwa properti bukanlah obyek investasi seperti saham yang keuntungannya bisa didapat secepat kilat. Properti adalah instrumen investasi jangka panjang yang hasilnya baru akan bisa dinikmati dalam beberapa tahun ke depan," ujar Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau