Menurut Augustin, mata kita akan segera menangkap berbagai stimulan di dalam sebuah ruangan. Secara otomatis, mata akan memindai terus-menerus segala barang yang ada.
Perlu diketahui, jika Anda melakukan berbagai kegiatan di dalam ruangan penuh perabotan tersebut, mata dan otak Anda mendapat terlalu banyak informasi untuk dicerna. Hal ini mampu memicu stres. Berikut ini cara menciptakan ruang yang memberikan stimulasi visual dalam jumlah tepat:
Pertama, jaga agar hampir seluruh barang-barang di dalam rumah Anda tidak terlihat. Caranya mudah, Anda hanya perlu berinvestasi pada pembuatan atau pembelian ruang-ruang penyimpanan. Menyimpan barang-barang Anda dengan baik mampu meminimalisir "beban" yang harus dihadapi oleh mata Anda. Dengan kata lain, stres pun berkurang.
Kedua, gunakan pintu lemari yang tertutup. Hindari penggunaan kaca bening karena kaca mampu memperlihatkan isi lemari dan membuat otak Anda mendapat terlalu banyak informasi visual.
Pintu yang solid membuat barang-barang di dalam lemari "hilang" dari pandangan mata Anda. Namun, jika terlanjur memiliki lemari-lemari penyimpanan dengan kaca, Anda masih bisa "mengakali" hal tersebut dengan menutupnya menggunakan gorden.
Ketiga, warnai lemari-lemari penyimpanan serupa dengan warna dinding Anda. Dengan cara ini, lemari akan tampak "menghilang" dan menyatu dengan dinding Anda. Artinya, proses yang harus dilakukan oleh mata Anda pun akan berkurang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.