Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima "Sarang Kuman" dan Trik Memusnahkannya di Rumah Anda

Kompas.com - 22/10/2013, 16:15 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Kuman memang bisa bersarang di berbagai sudut dalam rumah Anda, terutama pada barang-barang yang dipakai sehari-hari. Beberapa tempat atau barang benar-benar jauh lebih berisiko menjadi "sarang" kuman.

Sebetulnya, ada lima "tempat" yang patut Anda perhatikan sebagai sarang kuman dan cara membersihkannya. Anda hanya membutuhkan sekitar 30 menit untuk membersihkan kelima "sarang kuman" tersebut di rumah Anda.

Talenan

Pertama, perhatikan talenan di dapur Anda. Talenan merupakan salah satu alat memasak penting. Dalam kondisi normal, Anda tentu tidak ingin memotong sayur dan daging di lantai, bukan?

Sayangnya, talenan yang begitu penting tersebut sangat mudah menjadi "sarang kuman". Talenan plastik bisa Anda masukkan dalam mesin cuci piring, begitu juga talenan yang dibuat dari komposit.

www.houzz.com Tanpa sadar, tangan Anda yang kotor menyentuh keran, kemudian Anda bersihkan tangan Anda, namun Anda bersentuhan kembali dengan keran kotor. Maka, pastikan Anda bersihkan keran tersebut dengan disinfektan setidaknya seminggu sekali.
Sementara itu, talenan yang terbuat dari kayu dan bambu sebaiknya tidak Anda masukkan ke dalam mesin pencuci piring. Panas dalam mesin tersebut mampu merusak kayu. Alih-alih menggunakan mesin, cuci talenan kayu dengan tangan.

Anda bisa memanfaatkan buah lemon dan garam untuk mencucinya. Untuk mencuci talenan bambu, gunakan spons dan air sabun. Jika Anda memotong daging mentah di atas talenan bambu, singkirkan kuman dengan menggunakan air larutan pemutih (satu banding sembilan, satu pemutih, sembilan air). Seka permukaan talenan bambu menggunakan kain bersih dan larutan pemutih.

www.houzz.com Lokasi terakhir adalah handuk, termasuk juga handuk kecil untuk mengelap muka dan tangan di sisi wastafel. Handuk akan mengumpulkan sel kulit Anda. Sel ini dapat menjadi makanan bagi kuman.
Spons

Kedua, perhatikan spons di rumah Anda. Kuman dapat tumbuh subuh di dalam spons. Pasalnya, spons Anda hangat, basah, dan sepanjang hari terpapar sisa makanan dan kotoran. Pastikan Anda memasukkan spons Anda ke dalam microwave selama dua menit setidaknya satu atau dua kali seminggu.

Keran

Ketiga, keran di wastafel dapur. Pernahkah Anda menyiapkan makan malam dari ayam mentah, menyalakan keran wastafel untuk mencuci tangan, kemudian mematikan keran tersebut?

Tanpa sadar, tangan Anda yang kotor menyentuh keran, kemudian Anda bersihkan tangan Anda, namun Anda bersentuhan kembali dengan keran kotor. Maka, pastikan Anda bersihkan keran tersebut dengan disinfektan setidaknya seminggu sekali.

Jika Anda menghindari penggunaan bahan kimia, manfaatkan sabun organis lembut, baking sofa, dan cuka putih distilasi untuk membersihkan keran wastafel. Untuk bahan besi nirkarat (stainless steel) dan porselen, basahi seluruh bagian wastafel dengan air hangat, taburkan baking soda, seka dengan kain bersih atau spons hingga membentuk pasta.

Kandungan alkali dalam baking soda akan menghapus noda dan sisa makanan. Setelah itu, bilas dengan air. Tuangkan cuka putih ke dalam wadah, rendam tisu dapur ke dalamnya, kemudian gunakan tisu tersebut untuk menutupi seluruh bagian wastafel. Terakhir, bilas dengan air hangat dan sabun pencuci piring.

Sikat gigi

Lokasi keempat adalah sikat gigi. Mungkin Anda tidak menyadarinya, namun bakteri E. coli dari kloset Anda ternyata mampu "melompat" menuju sikat gigi yang Anda letakkan tidak jauh dari kloset. Pastikan Anda tidak menyimpan sikat gigi terlalu dekat dengan kloset.

Handuk

Lokasi terakhir adalah handuk, termasuk juga handuk kecil untuk mengelap muka dan tangan di sisi wastafel. Handuk akan mengumpulkan sel kulit Anda. Sel ini dapat menjadi makanan bagi kuman. Pastikan Anda membersihkan handuk secara berkala dan cuci dalam air panas setidaknya sekali dalam seminggu.

Sumber: www.brightnest.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau