Menurut Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, pertumbuhan sektor hotel di ibu kota Jawa Timur ini, merupakan konsekuensi melonjaknya jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing ke kota Surabaya, kebutuhan fasilitas penginapan pun ikut meroket.
Sejak 2007, jumlah kunjungan pelancong asing terus bertambah sebesar 7 persen per tahun. Tahun ini, pemerintah ibu kota Jawa Timur menargetkan pertumbuhan jumlah kunjungan mereka sebanyak 10 persen atau 218.000 orang.
Angka lebih tinggi dicapai pelancong domestik. Lonjakan signifikan tercapai pada 2009 sebesar 140 persen, saat Bandara Juanda beroperasi secara internasional. Pertumbuhan ini masih terus berlanjut hingga akhir 2012, di mana secara tahunan mencapai 8 persen. Bahkan, tahun ini, Dinas Pariwisata Surabaya menargetkan 10 juta turis domestik berkunjung ke Surabaya.
Selain dipicu oleh jumlah kunjungan wisatawan, pasar perhotelan Surabaya menjadi lebih menarik karena perkembangan bisnis meeting, incentive, convention and exhibition (MICE).
Meski tingkat keterisian hotel berbintang pada 2012 hanya mencapai 66 persen atau turun 4 persen dari tahun sebelumnya, namun itu dikarenakan kemunculan hotel-hotel baru. Untungnya, penurunan tersebut tak berlangsung lebih lanjut karena selama semester pertama 2013, di kota ini berlangsung beberapa event MICE. Di antaranya adalah Second Senior Officials' Meeting (SOM2) untuk negara-negara anggota APEC, pertemuan yang difasilitasi perusahaan swasta, maupun government spending.
Event MICE tersebut membantu peningkatan kembali tingkat hunian hotel dari sebelumnya 61 persen menjadi 69 persen dengan lamanya tamu asing menginap (length of stay)mencapai rerata 2,48 hari, sedangkan turis domestik 1,66 hari.
Surabaya juga mencatat peningkatan tarif rerata. Secara keseluruhan sejak 2010 hingga 2012, rerata tarif kamar (average room rate/AVR) tumbuh 5,7 persen. Angka tertinggi dicapai oleh hotel bintang 4 sebesar 7,3 persen, sementara bintang 3 dan 5 masing-masing 2,8 persen dan 6,4 persen. Ada pun AVR hotel bintang 3 dipatok sebesar Rp 342.409, bintang empat Rp 395.602 dan bintang lima Rp 649.556.