Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Disesaki 2.400 Hotel Hingga 2023

Kompas.com - 28/08/2013, 17:43 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com -  Indonesia masih dianggap sebagai surga liburan, kendati hanya dikunjungi oleh  delapan juta wisatawan asing pada 2012 lalu. Namun demikian, jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat. Pasalnya, menurut riset Top Hotel Projects, akan ada rute udara baru, perjalanan bisnis lebih banyak dan peluang pasar masa depan.

Galib adanya jika saat ini hotel-hotel baru terus bermunculan. Selama sepuluh tahun ke depan, Indonesia akan disesaki 100.000 kamar dari 700 sampai 800 hotel baru.

Jumlah hotel baru tersebut menggenapi data yang dilansir Badan Pusat Statistik yang memperlihatkan bahwa sampai akhir 2012 terdapat lebih dari 1.600 hotel dengan penawaran kamar sebanyak 156.000 unit. Meningkat 9 persen ketimbang pasok tahun 2011.

Dengan demikian hingga 2023 mendatang, Negara Kepulauan terbesar di dunia ini akan memiliki sebanyak 256.000 unit kamar dari total 2.400 hotel.

Selain pertumbuhan pasok, pasar perhotelan Indonesia juga diwarnai tingkat hunian rerata sebesar 53 persen. Bali mencatat tingkat hunian tertinggi yakni 61 persen, sementara Jakarta 57 persen. Sedangkan di Riau, tingkat hunian mencapai lebih dari 50 persen per tahun.

Hampir semua perusahaan memperluas kapasitas mereka di masa depan. Accor Group membuka sekitar setengah lusin properti baru di paruh kedua 2012 dan paruh pertama 2013. Sampai Oktober 2013, tiga hotel tambahan akan mereka buka. Dua di wilayah ibukota, dan satu di Bali.

Pertambahan tersebut menempatkan mereka sebagai penguasa hotel di Indonesia dengan jumlah kamar terbanyak. Hingga pertengahan 2012 saja, Accor mengoperasikan 10.837 unit kamar. Disusul Archipelago International dengan 6.087 kamar dan Santika Hotels & Resorts sebanyak 5.653 kamar. Untuk kelompok hotel kelas mewah, Starwood Group mendominasi dengan 2.702 kamar.

Selain Accor yang menambah kapasitas, Hilton Group juga berencana membuka sebuah properti di Jakarta dengan merek Double Tree pada Desember 2013.

Santika Hotels & Resorts juga mengoperasikan 57 hotel hingga pertengahan 2013. Mereka menargetkan pertumbuhan menjadi 100 hotel sampai 2016 mendatang. Untuk 2014 dan 2015, Santika akan menginvestasikan 300 juta dollar AS (Rp 3,2 triliun) sebagai bagian dari program ekspansi.

Persaingan sesama pemain domestik akan datang dari Grup Discovery. Mereka, untuk sementara lebih memfokuskan diri di Bali. Grup ini menargetkan dapat menguasai 400 hektar sampai 600 hektar lahan di Benoa Bay untuk dijadikan pusat pariwisata sebagai proyek jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com