Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota-kota Mode Dunia, Ternyata Menawarkan "Kepalsuan"!

Kompas.com - 11/08/2013, 10:06 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber Dailymail
www.dailymail.co.uk Di belakang fasad bata ekspos berwarna merah tersebut, sebenarnya merupakan pintu keluar darurat dan titik ventilasi jalur 4 dan 5 kereta bawah tanah (subway) kota New York.
www.dailymail.co.uk London juga memiliki hal serupa, tepatnya di gedung nomor 23 dan 24 Leinster Terrace di Bayswater. Dinding plester berwarna putih menyembunyikan jalan masuk menuju London's Tube, jaringan kereta bawah tanah tertua di dunia.
www.dailymail.co.uk Ini tampak dalam rumah bercat putih di gedung nomor 23 dan 24 Leinster Terrace di Bayswater, London.
www.dailymail.co.uk Di Paris, fasad
www.dailymail.co.uk Lucunya, kaum muda di Paris justru
www.dailymail.co.uk Fasad di dinding kosong ini merupakan karya seniman
KOMPAS.com - Kota-kota besar di dunia memiliki rahasianya sendiri. Begitu juga dengan ketiga kota mode berikut ini, New York, London, dan Paris. Ketiganya ternyata berbagi satu rahasia yang sama, yaitu "rumah palsu". Berbagai blog pribadi membagi "rahasia" ini, bahwa Anda mungkin sudah tertipu dengan apa yang ditemui di jalan.

Jika berkesempatan menginjakkan kaki di teras rumah yang ada di 58 Joralemon Street, Brooklyn, New York, Anda akan terkejut bahwa "bangunan" tersebut sebenarnya bukan sebuah rumah. Begitu juga dengan beberapa titik lain di London dan Paris.

"Rumah palsu" pertama berada pada sebuah lokasi strategis di jantung Kota Brooklyn, New York. Bentuk gedungnya tampak tidak jauh berbeda dengan gedung-gedung lain di sekitarnya. Gedung berkonsep townhouse dengan langgam arsitektur Greek Revival tersebut nyatanya hanya sebatas fasad. Di belakang fasad bata ekspos berwarna merah ini sebenarnya merupakan pintu keluar darurat dan titik ventilasi jalur 4 dan 5 kereta bawah tanah (subway).

Lokasi tersebut semula memang sebuah rumah pribadi yang dibangun pada 1847. Namun, pada 1908, Metropolitan Transportation Authority of New York membeli rumah tersebut, menghancurkan, dan mendirikan fasad baru untuk menutupi kegunaan sebenarnya.

Hal yang sama juga terjadi di London, tepatnya di gedung nomor 23 dan 24 Leinster Terrace di Bayswater. Dinding plester berwarna putih menyembunyikan jalan masuk menuju London's Tube, jaringan kereta bawah tanah tertua di dunia.

Tampaknya, "rumah-rumah palsu" ini selalu berada di lokasi prima dan sukses mengejutkan penduduk yang tidak pernah menaruh perhatian. Di Paris, fasad "menipu" lainnya berada di 145 rue la Fayette, arrondissement kesepuluh. Bangunan ini memiliki balkon, pintu, dan berbagai ornamen lain. Hanya, tidak ada apa pun di balik keanggunan fasadnya. Di balik fasad tersebut hanya ada ventilasi asap bagi Metro.

Lucunya, kaum muda di Paris justru "membalas" fasad-fasad menipu tersebut dengan hal yang serupa tapi tidak sama. Mereka menempelkan fasad menyerupai pintu dan dinding depan rumah di area arrondissement ketiga. Fasad di dinding kosong ini merupakan karya seniman "usil" Julien Berthier bersama Simon Boudvin pada 2006.

Berthier merupakan seniman yang mengubah tampilan benda-benda yang biasa kita lihat sehari-hari menjadi sebuah karya seni "menipu". Seiring waktu, pintu palsu yang dipajang Berthier mendapat coretan dan tempelan iklan. Namun, petugas kebersihan kota selalu membersihkan coretan-coretan tersebut hingga pintu tampak indah kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau