Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Berjalan "Melayang" di Hutan!

Kompas.com - 27/07/2013, 09:38 WIB
Tabita Diela

Penulis

www.dezeen.com Meski bersifat temporer, namun ia berhasil mengenalkan konstruksi
www.dezeen.com Ini adalah bagian dari arsitektur yang hadir bagi pepohonan, sama seperti hutan hadir bagi arsitektur.
KOMPAS.com — Dua tahun lalu, Tetsuo Kondo Architects yang digawangi sendiri oleh Tetsuo Kondo membuat desain sebuah jalan setapak mengitari pohon-pohon jenjang di Tallin, Estonia. Jalur tersebut bernama "A Path in the Forest".

Jalur "melayang" ini berada di taman Kadriorg, Tallinn, Estonia. Konstruksinya tidak permanen. Tetsuo Kondo hanya memasang sejak Mei 2011 hingga Oktober 2011. Meski bersifat temporer, namun ia berhasil mengenalkan konstruksi "melayang"-nya pada dunia dan untuk sementara, mengajak manusia sudi berdekatan dengan alam.

Jalur "melayang" ini hanya memiliki panjang 95 meter. Terbuat dari pipa dan lembaran baja berukuran 139 milimeter dengan ketebalan hanya 5 milimeter. Material ini "bersandar" pada pohon-pohon berusia ratusan tahun tanpa satu pun kolom yang menyangganya. Bayangkan, betapa serunya berjalan tanpa menjejakkan kaki di tanah dalam hutan ini. Pengalaman yang mengasyikkan, tentu saja.

Dalam situs resmi Tetsuokondo.jp, Tetsuo Kondo mengatakan di dalam pepohonan elegan di Kadriorg, mereka menambahkan sebuah jalur. Jalur tersebut berada dan mengitari pepohonan yang berumur lebih dari 300 tahun.

Penampilan pohon-pohon tersebut sedikit berubah ketika kita berjalan melalui jalur setapak ini. Kita tidak perlu lagi melihat ke atas dari permukaan tanah, tetapi kita bisa lebih dekat pada dedaunan dan menyisipkan diri di antara cabang. Ini adalah bagian dari arsitektur yang hadir bagi pepohonan, sama seperti hutan hadir bagi arsitektur. Tetsuo tidak dapat mengubah bentuk hutan, tetapi ia berpikir beberapa elemen di dalam hutan dapat menjadi satu entitas dalam kondisi ini.

"Saya harap kita semua dapat 'mengalami' sebuah hutan, arsitektur, dan sebuah lingkungan yang belum kita kenal sebelumnya," ujar Tetsuo.

Tetsuno Kondo, pria kelahiran 1975 ini, tidak bekerja sendirian. Menurut publikasi Landezine, tidak lama setelah karyanya dibangun, ia juga bekerja dengan insinyur struktural Mutsurp Sasaki dan Yoshiyuki Hiraiwa dari SAPS (Sasaki dan Partner).

Setahun sebelum membuat "A Path in the Forest", Tetsuo sempat membuat karya hampir serupa dalam Venice Architecture Biennale. Karya tersebut ia namakan "Cloudscapes". Tidak hanya jalan setapak berbentuk spiral, Tetsuo juga merancang adanya tiga suhu udara di ruangan tempat jalan setapak tersebut. Fungsinya agar orang yang melintasinya merasa seolah tengah berada di awan.

Karya Tetsuo bukan hanya arsitektur temporer. Ia juga membuat hunian seperti "House in Chayagasaka", rumah tamu di Kyoto, dan rumah mungil di Ehime.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau