Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Miskin Ini Terusir dari Rumahnya Sendiri...

Kompas.com - 16/07/2013, 12:17 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber Dailymail
www.dailymail.co.uk Pengembang perumahan mewah kerap mendapat keluhan dari penghuni karena pemandangan buruk rumah kumuh milik Zhuang Longdi.
www.dailymail.co.uk Zhuang Longdi harus melewati parit jika ingin keluar-masuk rumahnya sendiri.

KOMPAS.com —
Geliat pertumbuhan pembangunan properti selalu menimbulkan konsekuensi. Apa yang terjadi di Desa Pangyang, Provinsi Jiangsu, China bagian timur, seolah "mengangkat" problematika yang selama ini belum terselesaikan.

Di antara pembangunan rumah-rumah mewah dengan bentuk seragam, rumah milik Zhuang Longdi (75) tampak berbeda. Atas keluhan para pemilik rumah mewah di sekitar Zhuang Longdi, pengembang akhirnya membangun parit di sekeliling rumah tersebut untuk "memperbaiki" pemandangan.

Zhuang Longdi telah berjuang selama sepuluh tahun untuk memperjuangkan tanah miliknya. Daily Mail tidak menjelaskan status hukum tanah milik Zhuang Longdi. Namun, perusahaan pengembang di sekitarnya menyatakan bahwa mereka tidak memaksa pria dan keluarganya ini pindah dari rumah tersebut.

Juru bicara perusahaan properti setempat Lu Hun mengatakan, rumah (milik Zhuang Longdi) berantakan. Pihaknya kerap mendapat keluhan. Oleh karenanya, mereka membuatnya menjadi semacam pulau agar tampak lebih baik. Penduduk desa lainnya sudah menjual tanah mereka dan pergi meninggalkannya. Namun, Zhuang memilih untuk tinggal.

Pengembang pun melakukan sesuatu yang bersifat solusi. Namun, hal itu membawa konsekuensi. Zhuang Longdi harus melewati parit tersebut jika ingin keluar-masuk rumahnya sendiri.

Meski perusahaan terkait menolak menyatakan bahwa pihaknya memaksa Zhuang Longdi dan keluarganya untuk pindah, kini perusahaan tersebut mendapat titik cerah. Pasalnya, Zhuang sudah menyatakan rela pindah dari lokasi pembangunan perumahan mewah tersebut.

Zhuang tidak pindah karena tekanan, tawaran uang, atau parit di sekeliling rumahnya. Keputusan ini dia ambil lantaran malu dengan rumahnya.

"Hal terburuk adalah vila-vila mahal ada di mana-mana. Namun, saya masih tinggal di rumah kumuh ini, dan saya malu. Saya ingin membicarakan kembali mengenai kepindahan saya," ujar Zhuang seperti dikutip Daily Mail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejak Prabowo Dilantik, KPR Subsidi Disalurkan bagi 111.193 Rumah

Sejak Prabowo Dilantik, KPR Subsidi Disalurkan bagi 111.193 Rumah

Berita
[POPULER PROPERTI] Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

[POPULER PROPERTI] Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Daftar Rumah Subsidi Terjangkau di Kabupaten Trenggalek

Daftar Rumah Subsidi Terjangkau di Kabupaten Trenggalek

Perumahan
Dapat Perintah Prabowo, Kementerian PU Usahakan Diskon Tarif Tol Lebaran

Dapat Perintah Prabowo, Kementerian PU Usahakan Diskon Tarif Tol Lebaran

Berita
112 Rumah Rp 400 Jutaan di Kawarang Terjual dalam Sehari

112 Rumah Rp 400 Jutaan di Kawarang Terjual dalam Sehari

Perumahan
Jombang: Solusi Rumah Subsidi dengan Harga Terjangkau

Jombang: Solusi Rumah Subsidi dengan Harga Terjangkau

Perumahan
Panjang Jalan Nasional 2025 Tak Bertambah akibat Efisiensi Anggaran

Panjang Jalan Nasional 2025 Tak Bertambah akibat Efisiensi Anggaran

Berita
Anda Mencari Rumah Subsidi? Tengoklah Sampang, Harga Rp 151 Juta

Anda Mencari Rumah Subsidi? Tengoklah Sampang, Harga Rp 151 Juta

Perumahan
MLFF Tak Kunjung Terlaksana, Kementerian PU Fokus Bereskan Tata Kelola

MLFF Tak Kunjung Terlaksana, Kementerian PU Fokus Bereskan Tata Kelola

Berita
Ditantang Pengembang Segera Lakukan Audit, Ara Andalkan BPK

Ditantang Pengembang Segera Lakukan Audit, Ara Andalkan BPK

Berita
Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Hunian
Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Hunian
Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau