Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kursi "Buntut Kera", Bentuk Baru "Dingklik" di Asia

Kompas.com - 16/07/2013, 11:01 WIB
Tabita Diela,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


KOMPAS.com —
Konsep kursi kecil, atau yang sering disebut dengan "dingklik", umumnya dikenal di negara-negara Asia. Kursi semacam ini ramping dan praktis untuk digunakan dalam berbagai kegiatan rumah tangga. Mulai dari menyiapkan makanan, mencuci, bahkan bersantai dapat memanfaatkan kursi mungil tersebut. Bagaimana jadinya jika "dingklik" didesain kembali dan diberikan fitur unik?

Salah satu kemungkinan dari hasil desain tersebut adalah kursi-kursi mungil unik berikut. Seperti namanya, kursi-kursi mungil yang bernama "Monkey Tail" ini memiliki "buntut" di bagian belakang kursi. Desainer asal Korea Selatan, Monocomplex, sengaja menempatkan "buntut" di bagian belakang kursi agar penggunanya seolah-olah memiliki buntut.

Dalam artikel yang dipublikasikan lewat Designboom, penulis dengan jenaka mengasosiasikan "buntut" yang ada pada kursi ini dengan buntut binatang untuk mengekspresikan perasaan, menarik lawan jenis, dan menjaga keseimbangan. Penulis menyebutkan, "Kursi Monkey Tail merupakan alternatif menyenangkan bagi manusia untuk melambangkan fitur serupa."

Tidak hanya hiasan, "buntut" yang ada di bagian belakang kursi juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat punggung bersandar. Bagian melingkarnya juga bisa dimanfaatkan untuk menggantung berbagai barang.

Penggunanya tidak perlu khawatir "buntut" tersebut tidak mampu menahan beban pengguna dan barang yang digantungkan padanya. Pasalnya, kursi-kursi ini terbuat dari perpaduan besi, kayu, dan kulit yang cukup kuat.

Tidak hanya tersedia bagi orang dewasa, kursi-kursi ini juga tersedia dalam ukuran kecil yang dapat digunakan oleh anak-anak. Versi orang dewasa memiliki ukuran tinggi 930 mm, lebar 400 mm, dan diameter dudukan 400 mm. Sementara itu, versi untuk anak-anak memiliki ukuran lebih kecil, yaitu tinggi 630 mm, lebar 300 mm, dan diameter dudukan 300 mm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau