Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Tradisional Lebih Tahan Gempa

Kompas.com - 04/07/2013, 09:44 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Terkait gempa di Aceh pada Selasa (2/7/2013) yang menewaskan sebanyak 24 orang, 210 luka-luka, dan ribuan bangunan rusak, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejatinya telah melakukan sosialisasi rumah tahan gempa. Sosialisasi ini dilakukan terutama di daerah-daerah rawan gempa.

Namun sayangnya, sampai saat ini, belum banyak rumah-rumah tahan gempa yang dibangun di Indonesia. Padahal negara ini memiliki banyak wilayah yang dilewati sesar aktif dan juga gempa daratan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, belum banyaknya rumah tahan gempa di Indonesia karena harganya mahal. Rumah tahan gempa memiliki penanganan khusus di bagian siku dan fondasi.

"Ini terkait ekonomi masyarakat. Rumah tahan gempa harganya lebih tinggi 30 persen ketimbang rumah biasa. Itulah sebabnya belum semua rumah di daerah rawan gempa dirancang tahan gempa," kata Sutopo, kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (3/7/2013).

Namun begitu, lanjut Sutopo, banyak juga masyarakat yang tetap mempertahankan  rumah-rumah dengan gaya tradisional yang terbukti lebih mampu menahan gempa. Rumah yang dibangun berbasis kearifan lokal selama ratusan tahun dapat bertahan dari goncangan gempa.

Gempa bumi Selasa lalu, berkekuatan 6,2 SR, terjadi di Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Tercatat   24 korban meninggal dunia. BNPB memastikan, sebagian besar korban meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan. Adapun jumlah bangunan yang mengalami kerusakan yang terdata hingga saat ini berjumlah 300 rumah yang terdapat di dua kabupaten, yaitu Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com