Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Infrastruktur, Kunci Turunkan Harga Properti

Kompas.com - 25/06/2013, 15:55 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Infrastruktur masih menjadi kendala serius di kota semodern Jakarta. Padahal, infrastruktur yang memadai merupakan kunci kompetitifnya harga lahan dan properti sehingga bisa diakses secara luas.

Presiden Direktur PT Senopati Aryani Prima Lukman Purnomosidi mengutarakan pendapatnya kepada Kompas.com, Senin malam (24/6/2013) di Jakarta. Ia juga mengatakan kekurangan infrastruktur tak hanya menstimulasi kemacetan dan kesemrawutan. Melainkan juga mendorong tingginya harga lahan dan properti.

"Kondisi infrastruktur yang tidak memadai tersebut menyebabkan terjadinya klaster-klaster harga," ujar Lukman.

Tingginya pertumbuhan properti di Indonesia, menurut Ketua Umum REI periode 2004-2007 ini, berkat besarnya permintaan masyarakat atas properti. Sayangnya, tingginya permintaan tersebut tidak seimbang dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai. Ketersediaan infrastruktur berhubungan erat dengan kebutuhan rumah, permintaan rumah, dan harganya.

"Pertumbuhan properti sedang tinggi karena permintaan juga tinggi. Berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan yang sebenarnya masih luas namun ketika dicari, terutama di CBD, sangat sulit. Karena infrastruktur seadanya, harga menjadi tidak rasional," tandasnya.

Infrastruktur dapat dipandang dalam kacamata yang cukup luas. Lukman memberikan contoh dengan kenyataan yang terjadi di Singapura. Menurutnya, seluruh wilayah Singapura dapat dicapai dengan moda transportasi terintegrasi yang sama dengan moda transportasi untuk menjangkau distrik bisnis utamanya. Ketersediaan moda transportasi, sebagai salah satu bentuk infrastruktur, dapat membuat penyebaran harga properti di seluruh Singapura merata.

Ketersediaan moda transportasi, berikut sarana dan prasarana jalan raya, hanya satu dari beberapa jenis infrastruktur yang seharusnya diperbaiki oleh pemerintah. Selain transportasi, penyediaan tempat tinggal juga penting.

Selain transportasi, rusunami dan rusunawa juga bisa dilihat sebagai sistem integrasi perkotaan. Rusunami dan rusunawa di tengah kota dapat mengurangi jumlah perjalanan kendaraan bermotor, dan kemacetan. Saat ini, penduduk Jakarta harus membuang waktu sebanyak satu hingga dua jam sebelum bisa sampai ke satu tempat. Kota yang baik adalah kota yang efisien.

Jenis lain infrastruktur, termasuk memberikan ruang-ruang terbuka seperti taman kota di kota-kota besar. Taman mampu menjadi pengurang tekanan di kota besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com