Kompetisi ini akan dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu New Orleans, Joplin, dan New York. Di tiga lokasi tersebut, organisasi nirlaba yang terlibat sudah terlebih dahulu membantu proses adaptasi kembali korban bencana alam. Meski hanya berkonsentrasi pada tiga lokasi dan komunitas, pihak penyelenggara ingin agar desain yang masuk mampu juga membantu lokasi lain.
Panitia akan mengumpulkan kiriman portofolio desain. Setiap desain diharapkan fokus pada tujuan peningkatan kualitas hunian di tiap komunitas. Desain yang masuk ke penyelenggara akan dipublikasikan seusai penutupan kompetisi. Selain itu, rumah yang menggunakan desain hasil kiriman peserta akan ditempatkan secara "online" pada forum bangunan ramah lingkungan, Architecture for Humanity’s Open Architecture Network dan Make It Right’s Laboratory.
Menurut situs resmi kompetisi ini, kiriman desain akan ditempatkan pada portofolio pilihan dan akan diberikan pada komunitas setempat. Dengan cara ini, sponsor dapat turut berkontribusi. Pemenangnya akan mendapatkan hadiah total 30.000 dollar AS (Rp 297 juta) untuk tiga lokasi.
Presiden AIA Mickey Jacob mengatakan, "Kompetisi ini bukan mengenai penggantian apa yang telah hilang, namun mengenai pembangunan kembali sesuatu yang lebih baik."
Kompetisi akan ditutup pada 15 Agustus 2013, dan arsitek pemegang lisensi Amerika Serikat tidak diperkenankan berpartisipasi. Namun demikian, ide dan semangat yang dicetuskan organisasi nirlaba ini tentu dapat dicontoh oleh organisasi-organisasi arsitektur Indonesia. Terlebih, ancaman bencana alam di Indonesia juga tidak sedikit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.