JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Jokowi memperpanjang masa moratorium pembangunan shopping mall di Jakarta, orientasi pengembang mulai beralih ke kawasan pinggir kota. Cibubur merupakan kawasan yang paling diincar setelah Serpong dan Bekasi. Di sini sudah terbangun hunian formil berkelas menengah ke atas yang dibangun beberapa pengembang kakap, seperti Sinarmas Land, Wings Group, Brasali Group, dan Ciputra Group.
Lokasi Cibubur yang hanya 30 menit perjalanan berkendara menuju pusat kota terbilang strategis. Ia merupakan titik pertemuan yang menghubungkan Bogor dan Jakarta. Selain itu, secara natural, kondisinya masih lebih hijau dengan udara dan hawa yang sejuk. Terdapat danau dan hutan kota sekaligus aset negara yang difungsikan sebagai fasilitas publik, yakni Taman Bunga Wiladatika dan Bumi Perkemahan Pramuka. Luas total lahan ini mencapai 210 hektar.
Menyusul Lippo Karawaci yang mengakuisisi Cibubur Junction sebagai portofolio pusat belanjanya, beberapa tahun silam, Agung Podomoro Land (APLN) juga berencana membangun jenis properti yang sama. Bedanya, APLN membangun pusat belanja di dalam satu kawasan pengembangan superblok. Sementara Cibubur Junction merupakan pusat belanja yang berdiri sendiri (stand alone).
Tak pelak, kehadiran pengembang-pengembang kakap tersebut menstimuli harga lahan di kawasan ini kian melesat. Harga aktual untuk daerah tertentu yang berlokasi strategis, seperti di sekitar Taman Bunga Wiladatika dan Bumi Perkemahan, mencapai Rp 15 juta-Rp 20 juta per meter persegi. Jauh melebihi NJOP-nya yang berkisar antara Rp 3,5 juta-Rp 7 juta per meter persegi.
Menurut Yohannes Debrito Candra, pemilik kantor broker YD Property yang beroperasi di Cibubur, kenaikannya mencapai 30 persen hingga 50 persen per tahun. Tingginya kenaikan harga tersebut terjadi lima tahun terakhir. Pemicunya adalah pengembangan properti yang sangat pesat. Selain perumahan berkonsep real estat skala kota seperti Raffless Hills, CitraGran, Cibubur Golf Riverside dan Kota Wisata, di sini juga telah berdiri empat pusat belanja yakni Cibubur Square, Cibubur Junction, Plaza Cibubur dan Giant Hypermarket. CitraGran Mall akan melengkapi kehadiran "rivalnya" akhir 2013 nanti.
"Harga lahan lebih rendah masih bisa didapatkan di Jl Alternatif Transyogie, sekitar Rp 9 juta per meter persegi. Pasoknya pun tak banyak, karena pemilik lahan enggan melepasnya. Mereka mempertahankannya dan menunggu harganya naik terus hingga mencapai nilai sesuai ekspektasi," ucap Candra kepada KOMPAS.com di Jakarta, Minggu (19/5/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.