Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Rumah dari Saudara? Harus Jelas Hitam Putihnya!

Kompas.com - 28/04/2013, 13:48 WIB

Ia menerangkan, bahwa jumlah tabungan yang harus dimiliki sisanya tidak kurang dari 20 persen atau seminimal-minimalnya dapat memenuhi kebutuhan Anda dan keluarga (jika sudah berkeluarga) selama 4-6 bulan.

“Ingat, Anda juga memiliki prioritas untuk memenuhi kebutuhan Anda sendiri. Jika Anda sudah berkeluarga, juga bertanggung jawab memenuhi kebutuhan keluarga Anda,” ucap Roni.

“Intinya, jangan sampai Anda menolong saudara dari lubang buaya, tetapi Anda sendiri terperosok dan termakan oleh buaya itu,” ungkap Roni memberi perumpamaan.

Lihat, teliti, dan periksa

Walau membeli rumah saudara, bukan hal terlarang jika Anda memeriksa barang yang akan dibeli. Periksa secara seksama kondisi fisik rumah masih layak huni atau tidak. Ini penting agar Anda bisa bernegosiasi tentang harga rumah.

Tentu saja, jika masih layak huni, berarti harga jualnya masih tinggi. Sebaliknya, bila tidak, harga dipastikan bisa lebih rendah. Selain itu, tanyakan juga umur rumahnya.

Umur rumah digolongkan menjadi tiga, yaitu baru (kurang dari 10 tahun), sedang (10-20 tahun), dan tua (lebih dari 20 tahun).

“Semakin tua usia bangunan, semakin besar kemungkinan Anda harus mengeluarkan biaya lebih untuk perbaikan,” terang Roni.

Pastikan juga, bahwa lingkungan perumahan yang akan dibeli memiliki standar kenyamanan dan keamanan dengan baik. Jika keduanya tidak terpenuhi, biasanya harga rumah akan di bawah standar. Maka, jika saudara Anda tetap menjualnya dengan harga tinggi, lebih baik sarankan kepadanya untuk menjual ke orang lain. Selain tidak akan hidup nyaman di rumah ini, Anda yang berniat untuk investasi pun dipastikan akan kesulitan untuk menjualnya kembali. Selain itu, harus dipastikan rumah tersebut bebas dari sengketa dan lengkap surat-suratnya.

Kesepakatan harga yang wajar

Membeli rumah dari keluarga biasanya tidak memiliki standar yang jelas. Bahkan, dalam kondisi keuangan mendesak dan dalam tempo sesingkat-singkatnya, seseorang akan berani menjual rumahnya di bawah standar harga pasar.

Sebenarnya, ini sebuah keuntungan bagi Anda. Tetapi, karena bersaudara, sebaiknya Anda tidak sekejam itu membeli rumah dengan harga semurah-murahnya. Ada baiknya, tentukan harga yang sedikit memberi dia “kebahagiaan”.

“Harga harus benar-benar disepakati kedua belah pihak. Jika memang memungkinkan, bawa juga keluarga dalam menentukan harga rumah ini. Minimalnya, harga disepakati oleh Anda dan isteri Anda (jika Anda sudah menikah) dan saudara Anda beserta isterinya (jika kasusnya saudara Anda sudah menikah),” terang Roni.

Pembayarannya jelas

Walaupun jual belinya dengan saudara atau pihak keluarga, perlu dibuat surat perjanjian di atas materai antara penjual dan pembeli (pihak 1 dan pihak ke-2). Hal ini penting agar tidak terjadi sengketa di dalam keluarga nantinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com