KOMPAS.com — Penggemar mainan lego di seluruh dunia sebentar lagi akan memiliki "markas besar". Firma arsitektur Big yang berkolaborasi dengan Ralph Appelbaum Associates (RAA) dan COWI baru saja mengumumkan kemenangannya untuk mendesain museum publik pertama untuk mainan tersebut.
Seperti dirilis www.designboom.com, rencana museum bernama Lego House tersebut akan berlokasi di Billund, Denmark. Lego House akan melakukan pemancangan batu pertamanya pada 2014 mendatang. Harapannya, museum yang bersangkutan akan menerima pengunjung sejumlah 250.000 orang per tahun.
Rencananya, museum ini akan memiliki zona publik tanpa dipungut bayaran. Namun, museum ini juga akan memiliki area-area yang membutuhkan biaya masuk. Area tersebut akan terintegrasi dengan program edukasi dan berbagai aktivitas untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan yang tercipta dari "teknologi sederhana" lego.
Jarke Ingles, pendiri BIG, mengungkapkan kegairahannya dalam proyek tersebut. Dia mengatakan, di museum ini, orang-orang akan memandang lego dari berbagai aspek berbeda.
"Lego sebagai salah satu bentuk seni dengan dampaknya pada kebudayaan," ujar Ingles.
Ia bercerita, saat pertama melakukan penelitian untuk Lego House ini, dia menyadari, jika orang berpikir bahwa museum tersebut hanya sebuah museum seni, orang akan mampu memenuhinya dengan konten pengguna berkualitas tinggi.
"Ini adalah salah satu impian terbesar kami, bahwa kami sekarang mampu mendesain bangunan untuk dan dengan grup lego," ujar Ingles.
"Saya berutang banyak secara personal pada batu bata lego dan saya dapat melihat pada keponakan saya bahwa peran lego mengembangkan anak-anak sebagai manusia kreatif, berpikir, dan imajinatif menjadi lebih kuat, terutama di dunia yang memiliki daya kreativitas dan inovasi sebagai elemen kunci dalam segala aspek virtual masyarakat," tambahnya.
Sementara itu, Ralph Appelbaum, dari RAA, juga mengungkapkan luapan kegairahan yang sama. Dia mengatakan, pihaknya sangat bersemangat menjadi salah satu bagian untuk menciptakan rumah lego yang akan berdedikasi bagi para pembangun di masa depan.
"Bermain, belajar, dan menciptakan dengan tim arsitek lego internasional, pemikir dan pembangun merupakan gabungan paling dinanti oleh desainer mana pun," kata Billund.
Nantinya, lokasi museum yang akan dibangun ini sebenarnya juga merupakan "rumah" bagi Legoland atau taman bermain bertema lego. Taman bermain tersebut sudah dibuka sejak 1968 dan berada tepat di sebelah bandara Billund.
Baca juga: Seperti Inilah Gedung Pencakar Langit di Masa Depan....
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.