Garis nasib dibawa dari lahir dan merupakan sebuah pengkajian dari masa lampau. Garis nasib dipelajari agar manusia bisa memperbaikinya kearah yang lebih baik. Di sini, tercatat, bahwa nasib lakon Kuda seringkali diperalat, yang pada akhirnya tidak mendapatkan penghargaan setimpal.
Di masa lalu, kejadian tersebut pernah dialami oleh Jendral Guan Yu. Saat maju ke medan peperangan, Jendral Guan Yu tertipu karena terperangkap masuk kedalam jebakan. Jebakan tersebut pada akhirnya membuat dirinya tewas dan dipenggal kepalanya.
Penasihat Raja Liu Bei, yakni Cu Ge Liang, seorang ahli dalam ilmu Ba Zi dan fengsui telah menasehatinya jauh-jauh hari sebelum kejadian tersebut. Namun, semua nasihat itu terasa kecil dan bukan "masalah besar" di mata Jendral Guan Yu yang memimpin 200.000 bala tentara.
Menyimak ini semua, kehebatan seseorang tentu ada masanya. Seperti tadi sudah dikatakan, bahwa jaya dan apes selalu datang pada waktu-waktu tertentu.
Seyogianya, manusia selalu mempunyai kejayaan dan kesialan. Semoga, dari semua pembelajaran ini ada hikmahnya dan membuat kita selalu waspada terhadap orang yang mau mengambil keuntungan pada momentum saat ini. Cerita Sam Kok telah mengajarkan, bagaimana sebuah keberuntungan dikaitkan dengan pola militerisasi yang akhirnya mengalahkan kerajaan besar.
Salam Happy Cuan 888!
*) The Steven Eric Lazuardi/Konsultan Hokiplus
Baca juga: Anas Urbaningrum dan Kekuatan Elemen Tanah