Oleh Tejasari CFP
KOMPAS.com - Selain surat berharga ataupun emas, salah satu alternatif layak dipertimbangkan dan dapat menjadi ajang diversifikasi bagi portofolio kita adalah berinvestasi pada properti. Properti mempunyai keunggulan karena harganya tidak fluktuatif dan dapat memberikan double income, yaitu selain kenaikan harga juga dapat memberikan penghasilan lain, seperti disewakan.
Seperti sudah disinggung sebelumnya (Beberapa Kelemahan Berinvestasi Properti), investasi di bidang properti juga memiliki beberapa kelemahan. Nah, apakah Anda tetap berminat berinvestasi pada properti tahun ini? Coba perhatikan beberapa hal berikut sebelum membeli properti:
Lokasi
Lokasi yang tepat untuk berinvestasi properti adalah lokasi yang masih dapat berkembang, karena kita berharap ada kenaikan harga pada properti yang kita miliki. Apabila lokasinya sangat baik dan harga sudah menjadi mahal, kemungkinan peningkatan harganya sudah tidak setinggi harapan harapan kita.
Selain itu, kita juga perlu memperhatikan lingkungan sekitar. Apakah lingkungan perumahan atau dekat TPU (taman pemakaman umum) dan banjir atau tidak. Apakah berada di pinggir jalan atau sulit dilalui angkutan umum, dan lain sebagainya. Tentu saja, lokasi ini perlu disesuakan dengan rencana investasi kita.
Akses jalan
Perhatikan status jalan menuju tanah yang ingin Anda beli, apakah hanya menumpang sementara di tanah orang atau sudah tergambar di peta desa. Jangan sampai Anda membeli properti yang belum memiliki akses jalan resmi.
Status tanah
Saat membeli properti, penting juga untuk memperhatikan status tanah atas properti yang kita akan beli. Hal ini akan berpengaruh pada harga properti tersebut. Status tanah harus jelas kepemilikannya, apakah perseorangan, tanah kas pemerintah, atau milik perusahasaan, dan apakah tanah tersebut telah bersertifikat atau belum.