Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Mebel Anak Ternyata Menggiurkan....

Kompas.com - 03/05/2012, 14:44 WIB

"Sisanya dari luar Jawa," tuturnya.

Bahkan, belakangan ini, permintaan dari luar Jawa cukup banyak. Ia sudah melayani pesanan hingga ke Indonesia Timur seperti Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Biasanya, pembeli dari luar Pulau Jawa cukup royal. Mereka tidak peduli ongkos kirim yang mahal. Alasannya, pembeli di luar Jawa tidak menemukan usaha mebel yang bisa secara khusus mengerjakan mebel anak. Lihat saja, ongkos kirim ke luar Jawa bisa mencapai Rp 2 juta, sementara harga mebel anak mencapai Rp 8 juta sampai Rp 9 juta per set.

Namun, karena mengandalkan media online sebagai sarana pemasaran, penjual memang harus menampilkan contoh karya mebel untuk memberikan gambaran pada calon pembeli. Selain itu, mereka juga perlu mencantumkan nomor kontak dan alamat jelas untuk membangun kepercayaan pada calon pembeli.

Butuh pengalaman

Untuk terjun ke bisnis mebel anak, Anda juga harus memiliki pengalaman di bidang mebel sebelumnya.

"Tak cukup mengandalkan tukang yang ahli, tapi kita juga harus bisa mendesain dan mengaplikasikan desain tersebut," kata Achmad.

Rata-rata, pengusaha mebel anak melayani desain sesuai permintaan. Bila Anda tidak memiliki pengalaman, sulit menangkap kemauan pembeli. Selain itu, Anda perlu mengikuti dunia desain yang berkaitan dengan anak yang sedang tren.

"Modal utama usaha ini pengalaman," kata Stepanus.

Sisca bilang, selain mengikuti atau melayani permintaan desain dari pembeli, pengusaha mebel anak juga harus mampu menciptakan inovasi desain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Berita
Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

Ritel
PPK GBK Pertanyakan Alasan Pontjo Sutowo Minta Ganti Rugi Rp 28 Triliun

PPK GBK Pertanyakan Alasan Pontjo Sutowo Minta Ganti Rugi Rp 28 Triliun

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com