Saat ini, penjualan mebel khusus anak di Mebel Anak mampu menghasilkan omzet sekitar Rp 30 juta per bulan. Stepanus Sriwijaya, pemilik usaha Furnitur Anak di Yogyakarta, menambahkan, keuntungan yang didapat dari usaha menggarap mebel anak cukup lumayan, dan bisa balik modal dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.
"Per bulan, rata-rata usaha kami bisa menghasilkan omzet antara Rp 30 juta–Rp 40 juta. Margin keuntungannya bisa mencapai 30%," ungkapnya.
Baik Achmad, Sisca, dan Stepanus punya cara sama untuk memperluas pasar. Mereka mengandalkan internet guna memasarkan produk.
Achmad, misalnya, menggunakan layanan iklan online. Stepanus memanfaatkan jejaring Facebook dan website. Adapun Sisca menggunakan blog dan jejaring sosial untuk memperkenalkan produknya.
"Saya juga sedang menyiapkan website khusus," katanya.
Pemasaran online
Achmad menuturkan, jurus pemasaran online merupakan senjata ampuh untuk menjangkau sasaran.
"Segmen usaha ini, kan, rata-rata menengah atas dan ibu-ibu muda. Mereka biasa mengandalkan internet untuk mencari informasi," katanya.
Apalagi, kebanyakan konsumen yang membutuhkan mebel anak berada di kota besar. Mereka biasa mengakses internet.
Stepanus menguatkan pendapat itu. Menurut dia, selama ini, pembeli dari Yogyakarta hanya sekitar 2% sampai 3%, sedangkan dari Jakarta mencapai 80%.