Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsitek yang Sukses Jadi Juragan Properti

Kompas.com - 15/08/2011, 16:05 WIB

Setelah berhasil lulus dari SMA St. Louis Surabaya, Iwan meminta restu orang tuanya untuk kuliah ke Australia. Ia berencana mengambil gelar sarjana arsitektur di Negeri Kanguru itu.

Sebenarnya, menjadi arsitek bukanlah pilihan utama. Cita-cita Iwan adalah menjadi insinyur pesawat terbang. Kebetulan, hobinya adalah merancang gambar pesawat.

Pada tahun pertama hingga ketiga kuliah, Iwan sempat kerepotan mengikuti pelajaran sehingga nilainya jelek. Tapi, ia tidak pernah kehilangan motivasi. Sang ibu senantiasa mendukung dan menyemangatinya. Akhirnya, ia lulus dengan baik dari UNSW.

Setamat strata satu, Iwan lantas meneruskan pendidikan strata dua di bidang manajemen konstruksi, tetap di Australia. Selama kuliah, mantan koki sate ini tetap rajin menjual jasanya sebagai arsitek lewat proyek-proyek individual. Misalnya, mendesain dapur dan kamar mandi.

"Sewaktu mengambil master of construction management, saya mengerjakan rumah mewah pertama," ungkapnya bangga.

Setelah lulus strata dua pada tahun 1993, Iwan tidak berpikir untuk kembali ke Tanah Air. Ia memilih bekerja di perusahaan arsitek di Australia.

"Saya melihat banyak peluang di Sydney," tuturnya.

Di kota itu, ia ingin menjadi pengusaha mandiri. Karena itu, baru enam bulan bekerja, Iwan lantas mengundurkan diri dan mendirikan perusahaan arsitektur sendiri bernama Joshua International. Menjadi entrepreneur sesuai dengan visi saya, secara moral maupun ekonomi," katanya.

Awalnya ia hanya menggarap proyek kecil-kecilan. Jalan bisnisnya semakin lapang setelah bertemu Paul Sathio, seniornya di UNSW, yang juga orang Indonesia. Paul yang sudah 10 tahun terjun di bisnis properti mengajaknya mendirikan perusahaan properti.

Beralih ke properti

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau