Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Trotoar Keren, Apa Sih Salahnya?

Kompas.com - 14/07/2011, 14:14 WIB

Tepian trotoar pun selalu memukau dipandang. Dindingnya dari batu granit berkelas, lantainya pun demikian.

Ada dua hal yang sangat menarik dibahas di sini. Pertama, batas antara trotoar dengan aspal. Di DKI Jakarta, batas ini kerap menjadi timbunan sampah, diberi batu bata merah keras sehingga tepiannya yang bersisian dengan selokan itu selalu bersih. Di Washington DC, batu batanya diberi semen putih sehingga ada kontras warna di situ, dan inilah salah satu sisi menarik dari trotoar Washington DC, yaitu tidak ada ruang untuk menjadi tempat timbunan pasir, debu dan daun-daun berguguran. Semuanya memang bersih.

Kedua, semua tepian trotoar di Washington DC selalu dihiasi pohon dan bagian bawah pohon ditanami aneka jenis kembang warna-warni. Para pejalan kaki pasti akan senang karena mendapatkan pemandangan nan sedap di mata. Perjalanan jadi tidak membosankan, malah banyak memberi inspirasi yang mencengangkan.

Usahawan Sofjan Wanandi bercerita, ia sangat suka main ke negara-negara maju, terutama Jepang dan AS. Alasannya sederhana, trotoar di negara-negara tersebut lebar, amat bersih dan tepiannya dihuni taman penuh warna.

"Saya sangat happy berjalan kaki, berjalan sejauh mungkin, sampai saya merasa letih. Jalan kaki kan menyehatkan dan menyenangkan. Pemandangan bagus, kebersihan trotoarnya menakjubkan. Udara yang berhembus bersih. Kita lalu merasa terlampau manja kalau sedikit-sedikit mencari taksi," ujar Sofjan Wanandi baru-baru ini.

Ia mendesak para gubernur dan wali kota di Indonesia untuk memberi perhatian ekstra pada trotoar. Bagi Sofjan, jalur untuk pejalan kaki tidak saja menyehatkan, tetapi juga menjadi bingkai sebuah kota, atau bisa pula menjadi indikator apakah sebuah kota diurus dengan baik dan benar.

Menurutnya, kalau trotoar tidak ada, wali kota atau gubernurnya tidak mempunyai visi, pun tidak mempunyai peradaban tinggi. "Masak pejalan kaki dibiarkan menyusuri jalan raya di kota-kota Indonesia, yang kita tahu sendiri sangat berbahaya. Mobil dan motor melaju kencang kendati kemacetan cukup menghambat," ujarnya.

Sofjan benar. Kita memang kerap abai terhadap hal-hal yang terkesan "sepele", tetapi sebetulnya amat penting. Kita tidak hirau pada pendapat, bahwa trotoar yang baik akan mengurangi kemacetan. Kita lupa, bahwa kita akan rela berjalan kaki sampai lima kilometer, tetapi dengan catatan trotoarnya baik dan bersih. Ada pula pohon pelindungnya.

Sejauh ini sudah tampak ada usaha membuat trotoar yang baik, misalnya di sepanjang Jalan MH Thamrin dan sebagian Jalan Jenderal Sudirman. Tetapi, gerakan ini tidak konsisten sebab hanya jalan-jalan tertentu yang disentuh trotoar. Nah, bagaimana kita hendak diajak berjalan kaki kalau trotoarnya tidak ada?

Ada juga yang trotoarnya ada, tetapi sebagian besar dalam kondisi rusak. Dan, uap selokannya bukan main busuknya.

"Bikin trotoar yang bagus apa sih salahnya?" kata Sofjan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com