Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teguh Satria: Kebijakan Perumahan Tidak Didukung Menkeu

Kompas.com - 12/04/2011, 08:29 WIB

KOMPAS.com - Kebijakan perumahan yang diluncurkan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) saat ini tidak didukung oleh Menteri Keuangan. “Kondisi ini sungguh sangat ironis. Di satu pihak, Kemenpera ingin menyediakan rumah murah melalui kebijakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), namun di pihak lain kebijakan Menteri Keuangan tidak mendukung itu,” kata Teguh Satria, Ketua Umum DPP REI (2007-2010) dan President FIABCI Asia Pasifik (2011-2012) dalam percakapan dengan Kompas.com di sebuah hotel di kawasan Thamrin, Jakarta, Senin (11/4/11).

Teguh Satria memang blak-blakan bicara soal perumahan. Ia sudah makan asam garam di dunia perumahan. Lelaki kelahiran Pati, Jawa Tengah, 5 Juni 1953 ini mengenyam pendidikan dasar dan menengah di Pati dan Salatiga, dan melanjutkan pendidikan Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung tahun 1972.  Setelah lulus tahun 1978, Teguh sempat bekerja di perusahaan kontraktor selama satu tahun (1979). Lalu pada tahun 1980-1989, Teguh bekerja di perusahaan pengembang di Bandung, PT Margahayu Raya.

Tahun 1990 sampai sekarang, Teguh mendirikan perusahaan pengembang sendiri, yang menyasar pada perumahan menengah dan menengah bawah di Bandung, khususnya di daerah Bandung selatan, Banjaran, di bawah nama Sanggar Indah.

Teguh aktif di REI Jawa Barat sejak tahun 1985 ketika REI Jawa Barat dipimpin MS Hidayat, pemilik Putraco. Teguh juga pernah menjabat Wakil Sekretaris REI Jabar selama dua periode 1989-1992 dan 1992-1995. Teguh juga pernah menjabat Sekretaris REI Jabar 1995-1999, saat itu ketuanya Paskah Suzetta.

Lama berkecimpung di REI Jabar, akhirnya membuat Teguh Satria terpilih sebagai Ketua REI Jabar pada periode 1999-2002. Selain itu Teguh juga terpilih sebagai Wakil Ketua Umum DPP REI (2001-2004) saat DPP REI dipimpin Yan Mogi. Aktivitas Teguh dalam DPP REI berlanjut. Tahun 2004-2007, Teguh menjabat Sekjen DPP REI, pada saat DPP REI dipimpin Lukman Purnomosidi. Pada periode berikutnya, 2007-2010, Teguh terpilih sebagai Ketua Umum DPP REI.

Teguh Satria juga aktif dalam FIABCI Asia Pasifik. Selama dua periode, pada tahun 2009-2011, Teguh menjabat Vice President FIABCI Asia Pasifik. Dalam business meeting FIABCI di Brussels, Belgia, Desember 2010, Teguh Satria terpilih sebagai President FIABCI Asia Pasific 2011-2012. “Tugas sebagai President FIABCI Asia Pasific, membangun networking antaranggota di kawasan Aspas. Dan mendorong supaya organisasi makin berkembang. Memang agak berbeda dibandingkan REI, Kalau REI buka peluang usaha di bidang peraturan,” kata Teguh.

Orang Indonesia yang pernah menjabat President FIABCI Asia Pasifik adalah Eric Samola, Ciputra, Pingky Pangestu, dan Teguh Satria, sedangkan yang pernah President FIABCI dunia adalah Ciputra dan Ferry Soeneville.

Berikut ini wawancara dengan F. Teguh Satria, mantan Ketua Umum DPP REI dan Presiden FIABCI kawasan Asia Pasifik oleh Robert Adhi Kusumaputra di Jakarta.

Persoalan mendasar apa yang dihadapi pengembang REI saat ini?
Persoalannya tidak sama setiap periode, berbeda-beda, Tetapi dihadapi para pengembang. Kalau bicara properti banyak. Tapi bicara perumahan, artinya problem menyediakan rumah menengah bawah, tetap jadi problem sampai sekarang.

Sebenarnya, akar masalahnya, bagamana mendudukkan persoalan bangsa. Tak bisa dibebankan pada REI atau pelaku perumahan. Penyediaan rumah bagi masyarakat. Sampai hari ini, problem ini masih ada, bukan bisnisnya tapi problem besarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com