Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trihatma: Rahasia Sukses APL Benahi Proyek Macet (2)

Kompas.com - 23/03/2011, 16:34 WIB

Saya sedang mengusulkan antara Senayan City dan Plaza Senayan bisa terhubung dengan tunnel, terowongan bawah tanah. Bahkan tunnel ini bisa bersambung ke kawasan SCBD, sehingga akan dapat mengurangi lalu lintas kendaraan. Ini akan membuat gaya hidup sehat dengan berjalan kaki makin meluas.

Menurut Pak Trihatma, bagaimana prospek properti di Indonesia saat ini dan tahun mendatang?
Dengan populasi Indonesia 200-an juta, pasar properti di Indonesia sangat besar. The Greater Jakarta , Jakarta plus Jabodetabek sudah 30 juta penduduk. Ini potensi pasar yang luar biasa, tapi suplai masih terbatas.

Middle class (kelas menengah) di Indonesia saat ini tumbuh sangat cepat. Jadi saya sangat optimistis sektor properti di negeri ini juga tumbuh cepat.

Membangun rumah bagi kami adalah bagian dari ibadah. Kalau bisa menyediakan tempat tinggal dengan harga terjangkau dan bisa dibeli masyarakat luas, kan pahalanya besar. Kami dapat untung, memang iya, tapi bukan berarti mengambil sangat banyak. Margin keuntungan memang sedikit tapi jika volumenya besar, toh jumlahnya besar juga.

Segmen pasar high-rise Agung Podomoro Land beragam, mulai dari middle-low, middle, sampai middle-up dengan harga maksimal Rp 9 miliar per unit. Masing-masing ada pangsa pasar tersendiri.

Kami harus tahu keinginan konsumen. Seperti halnya fashion yang selalu berganti-ganti, kecenderungan tren properti juga demikian. Sekarang kebutuhan konsumen adalah properti hijau. Jadi di Podomoro City, kami bangun taman seluas 1,5 hektar untuk outdoor sitting. Luas ruang terbuka hijau total 4 hektar. Ini sangat dibutuhkan agar penghuni bisa bersosialisasi, bermain, bersantai sehingga tidak stres.

Di lingkungan GreenBay Pluit, kami menyediakan botanical garden seluas 3 hektar. Respon konsumen sangat bagus, Dari 10.000 unit apartemen GreenBay yang kami pasarkan, sudah terjual 4.000 unit dalam satu tahun. Jadi mereka melihat green property yang ada di sana. Juga ada mal di tepi laut dengan dermaga. Ini punya nilai jual yang tinggi sehingga banyak orang membeli apartemen GreenBay. Ini cash flow buat kami.

Dalam operasional Agung Podomoro Land, apakah Pak Trihatma melibatkan putra putri dalam perusahaan ini?
Ada satu putra yang ikut saya. Namanya Putra Haliman, usianya 24 tahun. Sekarang dia dalam proses belajar. Dan karena dasar pendidikannya sudah baik, dia cepat sekali belajar. Putra belajar finance di University of Southern California (USC), Amerika Serikat. Jadi soal keuangan, dia jadi penasihat saya.

Ayah saya, Pak Anton Haliman selalu bilang pada saya, ibaratnya seperti burung, secara alamiah pasti bisa terbang. Kalau sayap sudah keras, pasti bisa terbang. Anak saya juga demikian. Secara alamiah, dia bisa dan butuh panduan. Tapi kalau tak berani terbang, burung itu akan jatuh. Sebagai orangtua, saya membimbing dia agar punya keberanian dan pengalaman. Pengalaman itu sangat penting karena tidak diajarkan di sekolah. Saya masukkan anak saya ke Ring 1, bergaul dengan senior-senior. Dia ikut roadhow, IPO.

Dia belajar dari dasar, dan tidak manja. Saya mau kasih mobil baru, dia tidak mau. Biasanya orang Asia terlalu manja pada anak. Tapi saya bersyukur anak saya tidak mau dimanja. Putri saya, Rosa, misalnya mau naik bus waktu kuliah di Amerika. Ini latihan bagi dia agar tahu hidup bermasyarakat. Dia tetap naik VW lama meski saya mau belikan yang baru, dia tidak mau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com