Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Syiah Pulang, Bahrain Memanas

Kompas.com - 27/02/2011, 00:17 WIB

MANAMA, KOMPAS.com - Pergolakan politik di Bahrain, sekutu Amerika Serikat di Timur Tengah itu, dipastikan akan semakin panas. Ini setelah tokoh besar Syiah Bahrain, Hassan Mushaima, kembali dari pengasingannya di London, Sabtu (26/2/2011). Ia diampuni oleh Raja Hamad dari wangsa (dinasti) Sunni yang mengusai negeri itu selama dua abad.

Mushaima pun langsung berseru agar Raja Hamad melaksanakan janji-janji reformasinya, sementara demonstrasi terus berlangsung di ibukota Manama.

Hassan Mushaima adalah pemimpin kelompok Haq (Kebenaran) yang dianggap lebih radikal daripada kelompok Syiah yang merintis protes selama dua pekan terakhir.

Kedatangan Mushaima dari London ke Manama disambut luar biasa oleh pendukungnya. Mereka memeluk dan mencoum pemimpin utama Syiah, satu dari empat mazhab dalam Islam yang pengikutnya di Bahrain lebih besar dibanding kaum Sunni. 

"Dialog... tidaklah cukup. Janji tidak cukup. Kita harus melihat akar masalah," kata Mushaima kepada reporter setibanya di bandar udara. Penguasa Bahrain, katanya, sudah berjanji tetapi tidak melakukan apapun.

Kaum oposisi sampai hari ini belum satu kata. Satu kubu menghendaki bangkrutnya monrakhi yang dikuasi kaum Sunni, kubu lain memberikan kesempatan monarkhi tetap lestari namun harus ada giliran berkuasa di parlemen melalui pemilihan umum.

Sedangkan Mushaima tidak menyerukan penghapusan monarkhi. Ia menghendaki perubahan yang menjamin kekuasan lebih bagi rakyat. Ditanya apakah bersedia memimpin gerakan protes itu, dia menjawab, "Saya pelayanmu."

Gerakan rakyat di Bahrain dipelopori kaum Syiah yang penganutnya mencapai 70 persen dari 525.000 penduduk negeri itu. Kaum Syiah sejak lama merasa mengalami diskriminasi sistematis dan pelanggaran lain oleh wangsa Sunni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com