Intiland makin agresif. Proyek baru apa yang dikembangkan? Untuk sementara, setelah rights issue, kami membeli tiga tanah yang relatif luas di kawasan TB Simatupang, lalu di belakang Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan di Maja, Lebak, Banten.
Kenapa kami mengakusisi tanah-tanah itu karena kami melihat potensi yang besar di sana. Kami pilih TB Simatupang karena kawasan itu akan menjadi next CBD mengingat banyak oil and gas company berkantor pusat di sini. Di kawasan dekat Bandara, posisinya sudah jelas dekat dengan airport, dan kami buat bisnis yang terintegrasi dengan bandara.
Di kawasan TB Simatupang, kami akan membangun mix-use development di lahan seluas 7 hektar, yang terdiri dari office, apartemen, sedikit ritel. Kami tetap menggunakan arsitek Tom Wright, yang mendesain Regatta. Kami senang dengan desain Tom. Kami harap karya arsitek Tom menjadi sesuatu yang berbeda. Tom inginkan proyek ini ramah lingkungan.
Bangunan ramah lingkungan seperti apa yang dikembangkan Intiland bersama Tom Wright? Tom mendesain dengan melihat dari jalannya matahari, panasnya di mana dan sebagainya. Sepanjang tahun ada dua kali matahari jalan, setelah itu Tom melihat dari posisi-posisi bangunan, yang kena shading otomatis lebih teduh.
Tom juga melihat dari fasad bangunan. Dia tak ingin semua bangunan dilapisi kaca, karena dengan dinding kaca, akan terasa sangat panas. Tom juga menginginkan di lahan seluas 7 ha itu, orang dari satu gedung ke gedung lainnya bisa berjalan kaki dan naik sepeda. Lahan itu juga KDB-nya rendah,sehingga akan banyak taman di sana.
Tom juga memperhitungkan penghematan listrik dan air. Misalnya jika turun hujan, airnyas bisa ditampung dan didaur ulang untuk kepentingan lainnya. Saat ini proyek di TB Simatupang masih dalam tahap desain. Kami targetkan pada kuartal I atau kuartal II tahun 2011, proyek mix-used development ini mulai dibangun, dan akan rampung antara tahun 2013-2014. Pangsa pasarnya kombinasi antyara ekspat dan orang Indonesia.
Gambaran proyek di belakang Bandara di Tangerang dan proyek Maja? Proyek di belakang Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini masih dalam tahap desain. Posisinya lebih ke arah utara Bandara, sebelum Teluknaga. Lahannya sekitar 350 hektar, dan direncanakan sampai 500 ha. Kami membangun perumahan dengan pangsa pasar dari middle-low ke middle-high. Kami juga akan membanguh ke business park di sana. Proyek ini akan dimulai tahun 2011.
Sedangkan proyek kami di Maja, Lebak, Banten seluas 1.092 hektar. Di kawasan Maja terdapat 11.000 hektar milik beberapa pengembang. Lahan ini belum dikembangkan dalam dua tahun ke dapan. Kami melihat, bagaimana kami bisa memposisikan lahan ini supaya bisa terintegrasi dengan rencana induk pemerintah setempat.
Sebelum bergabung dengan Intiland, apa yang Anda kerjakan? Setelah lulus dari Fakultas Teknik Sipil dari Purdue University di Indiana, Amerika Serikat tahun 2000, saya diterima di salah satu kontraktor di AS. Proyek pertama saya sebagai project engineer, membangun head office perusahaan bio-tech. Setelah itu saya pindah ke perusahaan highway consultant company. Saya bekerja di Amerika Serikat kira-kira 3,5 tahun, sampai tahun 2003.
Sebagai kontraktor, saya terllibat dalam soal desain, dan banyak berhubungan dengan petugas tata kota setempat membahas desain jalan tol di sana. Kemudian saya pindah ke Kanada. Awalnya saya buka usaha kecil-kecilan dalam bisnis properti. Saya beli tanah di Toronto, tapi tidak terlalu luas, lalu saya bangun rumah. Saya beli rumah tua, lalu saya rubuhkan dan membangun kembali sebagai rumah yang modern.