JAKARTA, KOMPAS.com - Prospek penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Apartemen (KTA) komersial akan tetap tumbuh tahun ini. Buktinya, pada kuartal II - 2010 penyaluran KPR dan KTA tumbuh 20,22 persen dibanding kuartal I - 2010.
"Peningkatan KPR dan KTA yang signifikan ini didorong oleh kecenderungan turunnya suku bunga sehingga meningkatkan animo masyarakat untuk mengajukan pinjaman perumahan," tulis Bank Indonesia dalam Survei Properti Komersial Triwulan II 2010.
Angka pertumbuhan KPR dan KTA ini terbilang paling tinggi di antara kredit properti lainnya. BI menyebutkan, kredit properti lainnya, yaitu kredit konstruksi, naik 12,99 persen dibanding kuartal sebelumnya. Sedangkan, kredit real estate justru turun 0,05 persen dari kuartal I - 2010.
Secara keseluruhan, penyaluran kredit properti pada kuartal II - 2010 mencapai Rp 230,8 triliun. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan 14,98 persen dibanding kuartal I - 2010. Jika dihitung terhadap total penyaluran kredit perbankan yang mencapai Rp 1.589,7 triliun pada kuartal II - 2010, pangsa pasar kredit properti mencapai 14,52 persen.
Andalan perbankan Menurut General Manager Divisi Kredit Konsumer Bank BNI Diah Sulianto, KPR dan KTA untuk sektor komersial menjadi salah satu andalan bank untuk menyalurkan kredit. "Sebab, pasarnya sangat jelas dan tingkat risikonya bisa diukur karena biasanya berasal dari orang yang mapan," ujarnya.
Selain itu, lanjut Diah, nasabah di segmen KPR dan KPA komersial tidak sensitif terhadap suku bunga kredit. Pasalnya, mereka melakukan membeli properti komersial sebagai investasi. Apalagi, mereka kerap menyewakan kembali properti tersebut.
"Walaupun bunga kredit tinggi, hal ini bisa digantikan pendapatan dari penyewaan properti atau keuntungan waktu mereka menjual kembali," tuturnya.
Per Juni 2010, total penyaluran KPR BNI sudah mencapai Rp 11,2 triliun atau tumbuh 22 persen dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 9,18 triliun. BNI menargetkan, tahun ini penyaluran KPR-nya tumbuh di atas 20 persen. KTA menyumbang 5 persen dari total KPR BNI. "KTA kami kecil karena hanya ditawarkan di kota-kota besar saja," tambahnya.
Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (BTN) Irman A. Zahiruddin mengatakan, penyaluran KPR dan KTA untuk properti komersial relatif lancar. KPR komersial adalah pembiayaan untuk rumah di atas Rp 55 juta, sedangkan KTA di atas Rp 144 juta. "Yang sering bermasalah justru KPR dan KTA untuk properti nonkomersial," ujar Irman. Pasalnya, kelompok debitur KPR dan KTA nonkomersial ini sering tidak mampu membayar cicilan. (Roy Franedya/Andri Indradie/KONTAN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.