Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Jalan Srikandiku Sayang...

Kompas.com - 20/05/2010, 09:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di lapangan Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (20/5/2010), merupakan apel terakhir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama jajaran Kementerian Keuangan.

Seusai mengikuti apel, Sri Mulyani menyempatkan diri beramah-tamah di gedung Maramis II di kompleks kantor Menko Perekonomian bersama pejabat Eselon I dan II. Di luar, ternyata ratusan pegawai kementerian telah menunggu dan membuat barisan di sepanjang jalan, mulai dari pintu keluar gedung Maramis II hingga gerbang keluar.

Para pegawai tua dan muda yang menggunakan seragam putih hitam menanti Sri Mulyani keluar. Mereka membawa ratusan tangkai bunga mawar dan spanduk besar bertuliskan "Sukses dan Terima Kasih Srikandi Indonesia, Doa dan Harapan Selalu Terpanjat Untukmu".

Sementara itu, sambil menantikan Sri Mulyani, para pegawai juga berlatih lagu perpisahan untuk dinyanyikan ketika Sri Mulyani keluar. "Selamat jalan, selamat jalan, Srikandiku yang kusayang tak kan kulupa," lantun mereka.

Sri Mulyani meletakkan jabatannya sebagai Menkeu. Bank Dunia meminangnya sebagai Direktur Pelaksana. Tanggal 26 Mei mendatang, Sri Mulyani akan meninggalkan Indonesia menuju Washington DC, Amerika Serikat, kantor pusat Bank Dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu malam menunjuk Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo sebagai Menkeu yang baru.

Dalam kuliah umum bertajuk "Kebijakan Publik dan Etika Publik" di Jakarta, Selasa malam, Sri Mulyani berujar, hengkangnya dia dari Kementerian Keuangan adalah sebuah kemenangan melawan kekuatan politik kartel yang merusak etika karena kawin-mawin antarberbagai kepentingan di balik sebuah kebijakan publik.

"Kemenangan saya definisikan karena berhasil tidak didikte," kata Sri Mulyani. Srikandi memang tidak bisa didikte.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com