Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendro Gondokusumo: Properti Indonesia Perlu Kepastian Hukum

Kompas.com - 19/02/2010, 06:11 WIB

Saat ini eco-property dan isu sustainable dalam dunia properti makin santer dibicarakan. Dan ini juga akan dibahas dalam Kongres Fiabci di Bali, Mei mendatang. Nah Intiland sendiri memiliki Intiland Tower dan Graha Famili di Surabaya yang sudah menerapkan prinsip-prinsi ecoproperty. Menurut Pak Hendro, bagaimana kesiapan pengembang menerapkan konsep ini secara menyeluruh?

Saya melihat di Indonesia ini, pengembang mulai menyadari. Kalau dulu kita merasa ini warisan nenek moyang kita, sekarang pengembang merasakan bahwa kita sebenarnya  berutang kepada generasi penerus. Apalagi kita melihat bencana-bencana begitu besar, dan kalau meninggal itu sudah bukan satu dua-orang, tapi ratusan, ribuan orang, malah seperti Aceh ratusan ribu orang. Jadi kita mulai merasakan (pentingnya green property).

Di Jakarta, pengembang, Intiland dan industri semen, kontraktor, kita juga mendirikan suatu asosiasi green property. Bagaimana caranya, pengertian green itu apa. Itu sudah kita bentuk dan dan sudah mulai (menggelar) training-training. Kita dengan Atkins pun, desain-desain di proyek lain, kita bayar konsultan green mereka, karena kita merasa penting sekali. Dan dunia terhadap green, sekarang kelihatan bukan hanya semboyan tapi sudah keharusan. Malah di luar negeri, kalau bank-bank tahu ini green buidling, mereka bisa memberikan interest yang lebih murah. Dan penyewa perusahaan asing mereka juga concern terhadap green. Kelihatan mulai bukan hanya wacana dan lainnya, tapi mulai dilaksanakan.

Saya cerita sedikit, rasanya nggak bisa developer, tapi terintegrasi termasuk pemerintah, Waktu lebaran saya ke London, saya melihat satu building, setinggi dan sebesar Intiland Tower, kira-kira 35.000 m2 hanya untuk yang kita sewakan, itu parkirnya hanya 35. Jadi green mereka sama kita aagak sedikit lain. Kalau kita tak ada parkir, mungkin kita tak bisa sewa.

Yang paling lucu, ada satu bangunan yang mereka katakan green building, kira-kira 3.000 m2- 4000 m2, di dalanmya tak ada satu mobil tempat parkir, yang ada 26 sepeda. Jadi mass transportasion juga penting. Ini salah satu masalah green, kalau kita lihat, selain pengunaan material, barang dan lainnya. Saya lihat Indonesia antusias untuk menuju ke sana. Malah saya lihat ada sebagian developer tidak gembar gembor. Saya dengar termasuk  Grand Indonesia, mereka sudah terapkan green property. Saya puji mereka.

Demikian Bincang Properti kali ini. Sampai jumpa. (Robert Adhi Ksp)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com