Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tahan Laju Kenaikan Harga Properti

Kompas.com - 19/02/2010, 05:01 WIB

Para analis mengatakan harga rumah yang tinggi juga melekukkan konsumsi pribadi, ketika sebuah apartemen di kota besar dapat menjadi tabungan untuk tiga generasi. "Ketika pasar properti pulih dengan cepat tahun ini, harga-harga rumah di sejumlah kota juga naik sangat cepat. Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah pusat," kata PM China Wen Jiabao kepada Xinhua akhir Desember lalu.

Harga rumah di 70 kota besar dan menengah, meningkat 7,8 persen pada Desember 2009 dibandingkan tahun sebelumnya, dan ini laju tercepat dalam 18 bulan, demikian angka resmi menunjukkan.

Foto-foto di sejumlah kota besar di China memberi peringatan: harga properti di Shenzhen naik rata-rata dua kali lipat menjadi 21.660 yuan per meter persegi pada Oktober 2009 dibandingkan pada bulan Februari ketika harga mulai merambat naik.

"Pemerintah pusat khawatir kenaikan harga rumah di sejumlah kota ini akan menyebabkan bertambahnya jumlah keluarga dari kelas menengah yang tak mampu membeli rumah," kata Wang Tao, Kepala Pusat Penelitian Ekonomi China dalam sebuah risetnya.

Namuin pemerintah berhati-hati mengambil langkah di tengah kekhawatiran, jika beberapa kebijakan yang diterapkan terlalu keras, dapat merugikan industri konstruksi -salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi China pada saat permintaan ekspor China masih lemah, katanya.

Mengingat pentingnya sektor real estate terhadap pertumbuhan ekonomi dan pemerintah daerah, pemerintah pusat China akan meningkatkan pasokan rumah, daripada melakukan tindakan keras untuk mengurangi harga rumah, demikian ungkap China International Capital Corporation (CICC) yang dipimpin ekonom Ha Jiming dalam laporan risetnya. Tindakan yang terlalu keras dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi, ungkap hasil riset itu.

Pasar real estate di China mungkin masih tetap lemah pada kuartal pertama tahun ini, sebagai dampak dari pembelian besar-besaran pada akhir tahun 2009 dan spekulasi bahwa pajak dan insentif akan berakhir mengurangi jumlah pembeli rumah yang potensial. Namun harga rumah di China kemungkinan akan naik pada kuartal kedua tahun ini karena inflasi mungkin dapat meningkatkan tingkat bunga rill. (Sumber: Xinhua)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com