Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Nyaman di Kota Mandiri

Kompas.com - 26/10/2009, 07:57 WIB

Di BSD City, misalnya, harga tanah pada tahun 2004 masih sekitar Rp 750.000 per meter persegi dan bangunan sekitar Rp 2 juta per meter persegi. Tahun ini, harga tanah sudah mencapai Rp 2,7 juta per meter persegi dan harga bangunan sudah mencapai 3,2 juta per meter persegi.

Pengamat properti Ali Tranghada memperkirakan bahwa, ke depan, dengan berbagai fasilitasnya, kota mandiri lebih bakal diminati konsumen. “Tanpa ada fasilitas terintegrasi, konsumen tak bakal memilih kawasan itu,” ungkapnya.

Semua fasilitas terpenuhi dalam kompleks

Sebuah kawasan disebut sebagai kota mandiri jika memenuhi beberapa kriteria. Misalnya, luas kawasan paling tidak 1.000 hektar. Selain itu, pengembangan kawasan itu juga menerapkan konsep terintegrasi dan memberi kontribusi bagi pengembangan kawasan di tempat lain.

Pengembangan kota mandiri pun mampu mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan sekitarnya. Misalnya, penyerapan tenaga kerja dan pengembangan ekonomi masyarakat. “Salah satu ukurannya, harga tanah di sekitar kawasan itu ikut naik,” ungkap Harun Hajadi, Direktur Pengelola Grup Ciputra.

Lebih dari itu, keunggulan kota mandiri sesungguhnya adalah memiliki fasilitas lengkap selayaknya sebuah kota. Mulai dari fasilitas umum, perkantoran, pusat bisnis dan perdagangan, dan pusat hiburan. “Semua fasilitas lengkap. Mulai kebutuhan harian hingga untuk bekerja,” ungkap Idham Muchlis, Manajer Senior Komunikasi Perusahaan BSD City.

Dengan berbagai fasilitas itu, kebutuhan para penghuni di kawasan itu terpenuhi. Menurut pengamat properti Ali Tranghada, salah satu perangsang pertumbuhan kota mandiri adalah perkembangan sektor bisnis dan perdagangan. “Dari proses yang alamiah, pengembang mempercepat hingga tumbuh pesat,” ungkapnya.

Berbagai fasilitas itu secara langsung menguntungkan para konsumen dan investor yang membeli proyek-proyek di kota mandiri. Sebab, seiring berkembangnya kawasan, nilai jual tanah dan bangunan di kawasan itu juga akan meningkat.

Alhasil, sebagai wahana investasi, membeli rumah di kota mandiri bakal lebih menguntungkan ketimbang kompleks baru yang masih minim fasilitas. Meski cukup menguntungkan, tapi tak mudah mengembangkan kota mandiri dengan cepat. “Salah satu kendalanya adalah ketersediaan lahan yang luas dengan biaya yang lebih terjangkau,” kata Harun. (Bagus Marsudi/Epung Saepudin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com