Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Grand Solar", Lampu Taman Tanpa Listrik

Kompas.com - 14/10/2009, 08:04 WIB

KOMPAS.com - Penggunaan listrik secara berlebihan bisa menimbulkan emisi karbon yang mencemari lingkungan. Salah satu cara berhemat pemakaian listrik adalah menggunakan lampu tenaga matahari.

Krisis energi listrik masih menjadi topik perbincangan hangat. Cadangan listrik dan bahan bakar pembangkit listrik yang semakin sedikit memaksa PLN untuk melakukan pemadaman bergilir. Hal ini sudah mulai dirasakan oleh sebagian besar masyarakat. Tak hanya di daerah terpencil tetapi sudah merasuk ke kota-kota besar.

Dengan keterbatasan sumber listrik ini, ada tiga hal yang dapat dilakukan. Pertama belajar bijak terhadap listrik dengan memakai energi listrik secukupnya dan tak berlebihan. Kedua, menggunakan lampu hemat energi. Dan yang ketiga, menggunakan sumber energi alternatif apapun bentuknya.

Untuk hal pertama dan kedua, sifatnya hanya mengurangi saja. Ketergantungan terhadap energi listrik masih tetap ada. Sedangkan hal ketiga, bersifat menghilangkan ketergantungan terhadap energi listrik.

Penggunaan energi alternatif adalah solusi terbaik untuk memecahkan masalah berkurangnya pasokan listrik dari PLN. Melimpahnya energi di sekitar Anda yang bisa didapatkan gratis bisa dimaksimalkan untuk mendapatkan energi listrik.

Adalah sinar matahari, sumber energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Sudah banyak bentuk pemanfaatan sinar matahari untuk menghasilkan listrik. Salah satunya adalah lampu yang memanfaatkan sumber daya matahari sebagai energi utama untuk menyalakan lampu.

Hingga saat ini, lampu yang memanfaatkan sinar matahari banyak digunakan sebagai lampu penerangan jalan atau lampu lalu lintas. Untuk skala residensial, baru-baru ini telah tersedia lampu taman yang memanfaatkan sinar matahari. Di pasaran produk tersebut diberi label lampu grand solar.

Menurut Rasyariel D. Margiaty, Marketing Manager PT Grand Battery Technologies Indonesia (pemasar lampu grand solar), lampu taman grand solar diciptakan khusus untuk bisa memanfaatkan energi berlimpah dari matahari. Di Indonesia lampu jenis ini termasuk baru. Peredaran produknya mulai dipasarkan sekitar akhir bulan Maret 2009.

Komponen Utama
Lampu ini menggunakan perangkat solar panel yang biasanya dipakai pada piranti pemanas air. Perangkat ini adalah komponen utama lampu grand solar karena dari perangkat ini, energi sinar matahari bisa ditangkap dan simpan di dalam baterai.

Secara garis besar, lampu taman grand solar ini terdiri dari 3 komponen. Pertama, kaki lampu yang berbentuk runcing. Komponen ini berfungsi untuk menancapkan lampu ke dalam tanah. Kedua, tiang lampu. Komponen ini memiliki ukuran panjang yang bervariasi. Untuk saat ini ukuran ketinggian maksimal yang ada di pasaran sekitar 60 cm. Dan ketiga adalah rumah/kepala lampu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau