Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Green Building", Mengejar Piala atau Untung?

Kompas.com - 08/10/2009, 09:09 WIB

Bersamaan dengan munculnya gerakan tersebut, muncul sejumlah lembaga yang mengamati siapa saja yang memberi perhatian pada masalah ramah lingkungan, siapa saja yang membangun gedung yang memberi award platinum, gold plus, gold dan sertifikat hijau.

Lembaga-lembaga nirlaba tersebut menariknya sangat berwibawa, dan karena itu suaranya sangat didengar. Di Indonesia, lembaga-lembaga seperti itu mulai muncul dan pada saatnya akan memberi sertifikasi dan penghargaan platinum, emas plus dan emas kepada pengembang, arsitek, konsultan dan media massa yang mengembangkan konsep green building.

Gede Widiade, eksekutif properti di Indonesia menyatakan, suka tidak suka, pada saatnya Indonesia harus masuk ke panggung hemat energi. Para pengembang diajak mengembangkan green building sebagai wujud tanggung jawab terhadap lingkungan.

Gede menjelaskan, memang ada, pertanyaan klasik seperti ini, pengembang berbisnis untuk meraih untung sebesar-besarnya, bukan mencari piala atau medali platinum. Kalau membangun gedung yang benar-benar ramah lingkungan, ongkos bangunnya bisa lebih mahal 20 persen - 30 persen dari gedung biasa. Persentase 20 - 30 persen itu tentu sangat signifikan. Pengembang bukannya untung, tetapi malah rugi.

"Repotnya begitu gedung selesai, clan dijual ke konsumen, yang akhirnya menikmati gedung serba ramah lingkungan itu adalah pembeli, bukan pengembang. Pikiran seperti inilah yang kerap hidup di kalangan pengembang Indonesia. Kita tidak bisa menyalahkan mereka," ujar Gede.

Ada baiknya, tutur Gede, pemerintah mencari solusi bijak untuk memberi insentif dan bonus kepada para pengembang agar mereka bersemangat membangun green building. Jika itu bisa dilakukan, pertanyaan apakah membangun untuk meraih laba atau dapat piala akan lenyap disapu angin. (Abun Sanda)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com