Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledjie Taq, Penggerak Komunitas Wehea

Kompas.com - 11/09/2009, 17:23 WIB

Ledjie Taq mengatakan, penghargaan terhadap warga jelas mengangkat kehormatan komunitas Wehea. Sebelumnya, amat jarang didengar tentang eksistensi komunitas ini dalam pelbagai bidang. ”Kami dianggap sebagai bagian dari subetnis tertentu, padahal kami berbeda,” katanya.

Ledjie Taq memberi contoh, sering kali Wehea diucapkan salah menjadi Wahau. Dengan demikian, seharusnya Sungai Wahau itu diucapkan menjadi Sungai Wehea.

Wehea juga luput dalam kajian kebudayaan karena dimasukkan dalam subetnis Dayak Modang. Karena itu, Ledjie Taq bisa memahami ketika sejumlah pemikir kebudayaan tidak mencantumkan Wehea sebagai satu di antara lebih dari 400 subetnis Dayak di Kalimantan.

”Penghargaan yang kami terima ini menegaskan pengakuan terhadap keberadaan kami, orang Wehea,” tutur Ledjie Taq.

Selain menjaga adat Wehea, Ledjie Taq juga aktif mendokumentasikan unsur-unsur kebudayaan Wehea secara tertulis. Dia berharap kebudayaan warganya tidak hilang meski ditelan waktu.


Data Diri

• Nama: Ledjie Taq

•Lahir: Desa Nehas Liah Bing, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, 19 Februari 1953

• Pendidikan:
- Kursus Pendidikan Guru, 1984
- D-2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2005
- S-1 PGSD UT (sedang dijalani)

• Istri: Valensia Lenyie

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com