Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayolah, "Kembali ke Kota"

Kompas.com - 05/06/2009, 17:04 WIB

Kesadaran membangun proyek apartemen rupanya sudah menyentuh para pengembang swasta nasional. Di kalangan eksekutif, spirit membangun apartemen juga sangat tinggi. Di pelbagai kota dibangun beberapa proyek rumah susun sederhana milik. Gagasan membangun banyak rumah susun terutama di Jakarta dan Surabaya muncul dari Wakil Presiden HM Jusuf Kalla. 

Ila menyatakan, perlu ada terobosan konkret mengatasi masalah sempitnya area hunian, makin macetnya Jakarta, dan borosnya penggunaan energi. la mencanangkan pembangunan 10.000 menara rusun di seluruh kota besar di Indonesia.  Jusuf Kalla mengajak para pengembang yang suka merambah sawah, menggunduli hutan dan menutupi daerah resapan air untuk "kembali ke kota." 

Wakil Presiden menyatakan kita harus hemat lahan. Salah satu wujud konkretnya dengan membangun apartemen atau rumah susun. Apartemen dan rumah susun salah satu alternatif mengatasi masalah klasik perkotaan. Masyarakat dapat memilih apartemen yang dekat dengan lokasi kerjanya, atau lokasi sekolah anak-anaknya. Ringkasnya, masyarakat- dapat ke pasar, kantor, sekolah, mal, arena bermain clan sebagainya dengan berjalan kaki. Masyarakat tidak perlu menambah kemacetan lalu lintas dengan membawa banyak mobil. Ini sebabnya, gagasan besar beberapa pengembang untuk mengajak publik kembali ke kota, patut dihargai.

Keliru kalau membeli rumah di tepian kota, tetapi bekerja di Jakarta. Pagi-pagi warga tersebut sudah bangun dan mulai mengarungi lautan jalan Jakarta yang sangat macet, dengan rentang jarak 30 km sampai 80 km. Masyarakat seperti ini tanpa sadar menambah kalut situasi kota. Polusi menjadi kian parah, boros bahan bakar. Alasan paling klasik adalah rumah di tepi kota jauh lebih murah. Padahal tidak selalu demikian.

Sejumlah' perumahan di tepi Jakarta justru jauh lebih mahal dibanding di kota Jakarta. Meski awalnya memang murah, biaya hidupnya kemudian menjadi sangat mewah sebab semua menjadi lebih rumit. Transportasi mahal, kesehatan menurun (karena letih mengarungi macet puluhan kilometer), sering makan di luar dan sebagainya. Padahal dengan tinggal di apartemen yang berdekatan dengan sekolah atau tempat kerja, perjalanan bisa dilakukan dengan jalan kaki. 
Makan siang pun masih bisa dilakukan di rumah. Ini yang membuat kita patut mendukung program "kembali ke kota".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com