Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Terwujudnya Arsitektur Ramah Lingkungan

Kompas.com - 05/06/2009, 16:32 WIB

Pendapat serupa juga disampaikan desainer muda Leonard Theosabrata. Menurut dia, para desainer harus kembali sadar atas pentingnya desain yang ramah lingkungan. "Green design ini merupakan suatu keharusan. Mau atau tidak, hanya masalah waktu menuju ke sana," katanya.

Sosial Ekonomi
Leonard Theosabrata juga mengakui, sedikit banyak tren desain dalam negeri dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi. "Model yang dipilih para klien tidak terlepas dari faktor latar belakang sosial serta ketersediaan dana," katanya.

Namun, menurut dia, yang terpenting dalam desain ramah lingkungan ini yakni adanya pengertian antara desainer dan pelanggan sebagai pengguna jasa.

"Hal terpenting ialah meningkatkan kesadaran desaner dan klien tentang arti penting green desain," katanya.

Ia menambahkan, desainer interior Indonesia masih memiliki peluang besar untuk menunjukkan kemampuan dan berkarya di dalam negeri. Ia menuturkan, peluang para desainer Indonesia untuk berkarya di dalam negeri cukup besar, mengingat belum banyak desainer asing yang bekerja di negeri ini.

"Kesempatan masih luas bagi desainer Indonesia untuk membuktikan diri," katanya,

Menurut dia, jika para desainer Indonesia justru memilih untuk berkarya di luar negeri, maka mereka justru akan sulit menujukkan kemampuannya, karena persaingan yang cukup ketat. Ia mengakui, para desainer lokal masih terbawa dengan gaya dan desain dari luar. "Desainer Indonesia memang sudah mulai kembali pada tren desain lokal, namun masih belum cukup," katanya.
   
Menurutnya, gaya desainer dalam negeri boleh saja tetap mengadopsi model dari luar, namun esensi dari produk lokal jangan sampai hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com