TUBAN, KOMPAS.com — Seorang anggota TNI, Sersan Kepala Santoso (29), berduel dengan seorang petani, Darmu (45), warga Desa Tanggulangin, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, di areal persawahan Dusun Petak Desa Dagangan, Kecamatan Parengan. Santoso kebetulan anggota Kopassus yang berdinas di Group II Kartosuryo, Solo, Jawa Tengah, sedang cuti dan pulang kampung ke rumah orangtuanya di Tuban.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Tuban Inspektur Satu Budi Santoso, Rabu (27/5), menjelaskan, duel itu bermula saat orangtua Santoso, Sumakaryo, pada Selasa (26/5) lalu sekitar pukul 15.30, mengambil tewel (nangka muda yang biasanya disayur atau dibuat gudeg) dari pohonnya di tepi sawah.
Rencananya, tewel yang diambil mau dibawa pulang. Saat Sumakaryo menenteng tewel, Darmu yang mau memasukkan sapi ke kandang melihatnya. Darmu meminta Sumakaryo meninggalkan tewel itu dan tewel itu tidak boleh dibawa pulang.
Sumakaryo mengadu kepada anaknya, Santoso, yang sedang cuti. Santoso dan Sumakaryo mencari Darmu. Saat itu, Darmu masih di kandang memberi pakan sapinya. Darmu pun tidak segera menjawab saat dipanggil karena punya firasat akan dihajar, dan dugaannya benar, dia dipukul Santoso dengan menggunakan kayu. Akhirnya, Darmu pun menyabetkan parang yang dipegangnya serampangan.
Darmu pun dikeroyok Sumakaryo dan Santoso. Ia tidak mengetahui, apakah saat itu mengenai orang atau tidak. Setelah keduanya meninggalkannya, Darmu pulang ke rumah sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit.
Darmu mengalami patah tulang kanan kiri dan luka sayatan di dua kakinya, luka di bagian iga kiri dan lebam di tubuh. Sementara itu, ibu jari dan jari telunjuk Santoso nyaris putus. Santoso dirawat di RSUD dr Koesma, Tuban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.