Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Penulis Kamar Menuju Penulis Panggung

Kompas.com - 28/03/2009, 09:07 WIB

Cerpenis, Ana Mustamin yang nama penanya Ryana Mustamin kemudian tampil di panggung, tapi bukan membaca cerpen. Kali ini sebagai Kepala Departemen Komunikasi AJB Bumiputera 1912 yang menjelaskan tentang Lomba Penulisan Cerpen dan Lomba Penulisan Esai sebagai bagian dari ulangtahun ke-97 perusahaan asuransi tertua di Indonesia ini. Kedua jenis lomba itu diadakan bekerjasama dengan PaSar MaLam.

“Kami selalu peduli pada dunia kreativitas, termasuk tulis menulis, seperti pada penyelengaraan Lomba Kreativitas Ilmiah Guru dan Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia. Kali ini Bumiputera mengajak para pecinta sastra untuk turut dalam penulisan cerpen, dan para blogger untuk esai”, ujarnya ketika ditanya Ketua PaSar MaLam, Johannes Sugianto dalam dialog singkat di panggung.

Usai dialog itu, Kurnia Effendi langsung didaulat oleh MC untuk memulai penampilan para penulis Anita. Dalam pengantarnya, Kef mencatat tiga hal istimewa untuk Sastra Reboan kali ini.

“Pertama, ini acara keduabelas, artinya April mendatang genap sudah setahun usia Sastra Reboan. Kedua, dengan peluncuran Lomba Cerpen dan Esai di sini, PaSar MaLam sebagai komunitas yang baru lahir setahun lalu bergandeng tangan dengan Bumiputera yang lahir 1912. Seperti kakek dengan cucunya. Ketiga, para penulis Anita berkumpul malam ini setelah Februari lalu sepakat membentuk asosiasi”, kata Kef.

Maka sang komandan ini lalu memanggil para penulis itu, yang dimulai oleh Putra Gara dengan membacakan petikan novelnya, disusul pembacaan puisi oleh Susy Ayu dengan “Isi Hati Laki-laki yang Mencintaiku”, Reni Erina (Pada Suatu Ketika), Dony Indra (Ritus Larut Malam) dan Sutan Iwan Soekri Munaf (Sayap Retak). “Grogi juga, mas. Makanya tidak jadi baca cerpen tapi puisi saja,” kata Susy Ayu. Hal serupa juga dikatakan oleh Reni Erina yang sudah 15 tahun tak pernah naik panggung.

Kemudian pentolan Komunitas Planet Senin, Irmansyah membacakan salah satu karya Sutan Iwan yang berjudul “Surat Pendek”. Pengarang novel “Ali Topan Anak Jalanan”, Teguh Esha juga membawakan puisi Sutan Iwan yang berjudul Mata Sepi dan puisinya sendiri Tembang Untuk Slamet Widodo

Penampilan terakhir dari para penulis ini oleh Ana Mustamin dengan cerpennya,”Dahaga” seperti mewakili kualitas karya para penulis Anita. Pengunjung terdiam mendengar kata demi kata dari cerita yang dialunkan dengan lembut tapi jelas oleh ibu satu anak ini.

Malam makin larut, dan MC mengakhiri Sastra Reboan #12 sambil mengingatkan akan acara berikutnya pada 29 April 2009, yang akan menampilkan antara lain 18 sastrawan Malaysia yang khusus datang dan ingin tampil di acara ini. (kir/gie)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau