Langganan Kompas.id
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar
Terlalu, Sampah Menumpuk di Kawasan Elite Kebayoran Baru!
Hilda B Alexander
Kompas.com - 06/01/2015, 07:21 WIB
Ada pemandangan berbeda di kawasan elite Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kawasan yang sebelumnya bersih, rindang oleh pepohonan, dan paling diburu investor apartemen mewah, itu kini kotor dan berbau dipenuhi tumpukan sampah.
Kembali ke artikel...
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Video pilihan
Lihat Semua
Laporkan komentar
Akun Terdeteksi Anonim
Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.
Ganti Akun

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke
Rekomendasi untuk anda
BERITA
Ini Kata Pengamat Tata Kota Soal Kawasan Aglomerasi DKJ
Ini Kata Pengamat Tata Kota Soal...
BERITA
Daerah yang Masuk Kawasan Aglomerasi DKJ Bisa Dapat Suntikan APBN
Daerah yang Masuk Kawasan Aglomerasi DKJ...
BERITA
Ketua Dewan Kawasan Aglomerasi DKJ Ditunjuk oleh Jokowi
Ketua Dewan Kawasan Aglomerasi DKJ Ditunjuk...
APARTEMEN
Berapa Harga Apartemen Subsidi Terbaru?
Berapa Harga Apartemen Subsidi Terbaru?
PERUMAHAN
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Jakarta Selatan: Pilihan Ekonomis
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200...
BERITA
Sebanyak 1,87 Juta Kendaraan Diprediksi Kembali ke Jabotabek
Sebanyak 1,87 Juta Kendaraan Diprediksi Kembali...
BERITA
Meski Jadi Persinggahan Pemudik, Rest Area Km 62 Bersih dari Sampah
Meski Jadi Persinggahan Pemudik, Rest Area...
TIPS
Hilangkan Bau Tak Sedap dari Wastafel dengan 5 Langkah Ini
Hilangkan Bau Tak Sedap dari Wastafel...

Terkini Lainnya

Lebaran, Tiket Kereta Suite Class Compartment dan Luxury Laris Manis

Lebaran, Tiket Kereta Suite Class Compartment dan Luxury Laris Manis

Berita
24/04/2024, 18:30 WIB
OIKN Pastikan Tak Akan Ada Kendaraan Berbahan Bakar Fosil di Nusantara

OIKN Pastikan Tak Akan Ada Kendaraan Berbahan Bakar Fosil di Nusantara

Berita
24/04/2024, 18:00 WIB
Kembangkan Teknologi di IKN, Otorita Jajaki Kerja Sama dengan IBM dan NYC OTI

Kembangkan Teknologi di IKN, Otorita Jajaki Kerja Sama dengan IBM dan NYC OTI

Berita
24/04/2024, 17:30 WIB
Serap PMN Rp 85,5 Triliun, Hutama Karya Bangun 809 Kilometer JTTS

Serap PMN Rp 85,5 Triliun, Hutama Karya Bangun 809 Kilometer JTTS

Berita
24/04/2024, 17:07 WIB
Perhatikan, Ini Pedoman Membangun Tangga yang Ideal

Perhatikan, Ini Pedoman Membangun Tangga yang Ideal

Tips
24/04/2024, 16:00 WIB
Mulai 27 April, Tarif Tol Bali-Mandara Akan Naik

Mulai 27 April, Tarif Tol Bali-Mandara Akan Naik

Berita
24/04/2024, 15:00 WIB
Tarif Tol Gempol-Pandaan Naik Mulai 27 April

Tarif Tol Gempol-Pandaan Naik Mulai 27 April

Berita
24/04/2024, 14:30 WIB
Jelang 17 Agustus, Kendaraan Listrik Akan Beroperasi di IKN

Jelang 17 Agustus, Kendaraan Listrik Akan Beroperasi di IKN

Berita
24/04/2024, 13:55 WIB
Ini Tiga Alasan Mengapa Anda Harus Punya Wastafel Batu Alam

Ini Tiga Alasan Mengapa Anda Harus Punya Wastafel Batu Alam

Tips
24/04/2024, 13:00 WIB
Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Berita
24/04/2024, 12:00 WIB
Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Berita
24/04/2024, 11:30 WIB
6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

Berita
24/04/2024, 11:00 WIB
[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
24/04/2024, 10:43 WIB
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
24/04/2024, 09:00 WIB
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
24/04/2024, 08:30 WIB
1
2
3
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya

Terpopuler

1

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Dibaca 1.313 kali
2

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Dibaca 749 kali
3

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Dibaca 502 kali
4

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Dibaca 399 kali
5

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Dibaca 282 kali
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Now Trending

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
WOW Brand Indonesia 2019
Superbrand Indonesia 2019 - Trusted Online News
International Fact-Checking Network
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan Email
Kanal
Network

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Facebook X Whatsapp Line Telegram Copy Link
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Dengan login, kamu menyetujui Kebijakan Data Pribadi