Singkatnya, ia bertanya pada pihak bank tentang jumlah tagihan yang tersisa, dengan harapan bahwa dari delapan tahun cicilan yang sudah dibayar bisa mengurangi jumlah kredit.
"Aku ngambil 20 tahun, sudah terbayar 8 tahun, masih ada 12 tahun, pas dikasih tahu jumlahnya, loh kok jumlahnya hampir sama, sama yang kita ambil," ujar Early dikutip dari Kompas.com, Kamis (7/8/2025).
"Jadi delapan tahun sia-sia dong, dalam hati saya," lanjutnya.
Early baru tahu bahwa selama delapan tahun itu dirinya hanya membayar bunga saja, belum cicilan KPR.
"Bayar bunganya dulu di awal. Ya udah lah, ini yang terjadi," sambungnya.
Early akhirnya menggunakan uang tabungan yang awalnya disimpan untuk masa tua demi melunasi cicilan KPR.
"Tabungan yang aku punya, aku abiskan, aku lunasi dulu rumah. Biarpun pulang dari situ lihat rekening di ATM (menangis), yang penting rumah lunas," tukasnya.
Simulasi KPR Berkaca dari Kisah Andhara Early
Kompas.com melakukan perhitungan menggunakan simulasi KPR PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN di situs resminya.
Perhitungannya dengan asumsi harga rumah Rp 2 miliar, uang muka 5 persen (Rp 100 juta), tipe KPR konvensional non-subsidi, suku bunga per tahun 7 persen, tenor pinjaman 20 tahun atau 240 bulan, masa kredit fix 5 tahun, serta suku bunga floating 13,5 persen per tahun.
Hasilnya, selama 60 bulan pertama, besaran cicilan KPR Rp 14.945.500 per bulan. Dengan 12 bulan pertama komposisi cicilannya mencakup porsi pokok Rp 3.862.200 dan porsi bunga Rp 11.083.300.
Kemudian pada bulan ke-13, komposisi cicilan KPR nya berubah menjadi porsi pokok Rp 4.080.200, dan porsi bunga Rp 10.865.300.
Selanjutnya mulai bulan ke-14 sampai dengan ke-24,berubah menjadi porsi pokok Rp 4.080.200, dan porsi bunga Rp 10.865.300.
Untuk bulan ke-25, komposisi cicilan KPR nya berubah menjadi porsi pokok Rp 4.365.600, dan porsi bunga Rp 10.579.900.
Lalu, mulai bulan ke-26 sampai dengan ke-36, berubah lagi menjadi porsi pokok Rp 4.421.500, dan porsi bunga Rp 10.524.000.
Pada bulan ke-37, komposisi cicilan KPR nya berubah menjadi porsi pokok Rp 4.670.800, dan porsi bunga Rp 10.274.700.
Berikutnya, mulai bulan ke-38 sampai dengan ke-48, berubah lagi menjadi porsi pokok Rp 4.730.700, dan porsi bunga Rp 10.214.800.
Untuk bulan ke-49, komposisi cicilan KPR nya berubah menjadi porsi pokok Rp 4.997.400, dan porsi bunga Rp 9.948.100.
Kemudian, mulai bulan ke-50 sampai dengan bulan ke-60 berubah menjadi porsi pokok Rp 5.061.500, dan porsi bunga Rp 9.884.000.
Namun, mulai bulan ke-61, besaran cicilan berubah menjadi Rp 21.613.900 per bulan dengan porsi pokok Rp 3.102.300 dan porsi bunga Rp 18.511.600.
Selanjutnya mulai bulan ke-62 sampai dengan bulan ke-72 berubah menjadi porsi pokok Rp 3.234.400, dan porsi bunga Rp 18.379.500.
Untuk bulan ke-73, komposisi cicilan KPR nya berubah menjadi porsi pokok Rp 3.585.300, dan porsi bunga Rp 18.028.600.
Lalu, mulai bulan ke-74 sampai dengan ke-84, berubah lagi menjadi porsi pokok Rp 3.669.600, dan porsi bunga Rp 17.944.300.
Pada bulan ke-85, komposisi cicilan KPR nya berubah menjadi porsi pokok Rp 4.068.300, dan porsi bunga Rp 17.545.600.
Kemudian, mulai bulan ke-86 sampai dengan bulan ke-96 berubah menjadi porsi pokok Rp 4.164.000, dan porsi bunga Rp 17.449.900.
Sisa Pinjaman KPR Usai Dicicil 8 Tahun
Jika berkaca dari pengalaman Early yang sudah mencicil delapan tahun atau 96 bulan, dan mengacu hasil simulasi KPR di atas, sisa pinjaman KPR masih sebesar Rp 1.501.228.600 atau Rp 1,5 miliar dari total pinjaman Rp 1,9 miliar (setelah harga rumah Rp 2 miliar dikurangi uang muka Rp 100 juta).
Artinya, selama delapan tahun mencicil KPR, jumlah pinjaman pokok KPR baru berkurang Rp 398.771.400.
Sementara, uang yang telah dikeluarkan untuk membayar cicilan KPR selama delapan tahun ialah Rp 1.674.830.400.
Sehingga sebagian uang cicilan yang telah dikeluarkan sebesar Rp 1.276.059.000 diperuntukkan membayar porsi bunga bank.
Sebagai catatan, simulasi perhitungan KPR di atas merupakan hasil perkiraan aplikasi KPR secara umum. Data perhitungan di atas dapat berbeda dengan perhitungan bank.
(KOMPAS.com | Penulis: Rintan Puspita Sari | Editor: Rintan Puspita Sari)
https://properti.kompas.com/read/2025/08/08/160000221/berkaca-dari-kisah-andhara-early-ini-simulasi-kpr-usai-dicicil-8-tahun