Dengan banyaknya arsitek di Indonesia, gimana sih caranya pilih yang profesional, sesuai budget, dan vibe-nya nyambung sama kamu?
Mengapa Memilih Arsitek Itu Penting?
Menurut Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), arsitek enggak cuma bikin desain keren, tapi juga pastikan rumahmu fungsional, aman, dan sesuai regulasi.
Data Kompas (2024) bilang 65 persen proyek rumah gagal atau molor karena salah pilih arsitek atau komunikasi buruk.
Pilih arsitek yang salah, siap-siap budget membengkak atau desain enggak sesuai ekspektasi!
Berikut panduan lengkap biar kamu enggak bingung pilih arsitek, plus insight dari tren properti terkini.
1. Cek Kredensial dan Sertifikasi
Pastikan arsitek punya sertifikasi resmi, seperti dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) atau izin praktik dari pemerintah daerah.
Arsitek bersertifikat biasanya paham standar bangunan, kayak ketahanan gempa atau efisiensi energi.
Cari arsitek dengan pengalaman di proyek serupa. Misal, kalau kamu bangun rumah subsidi dekat stasiun KRL (harga Rp 168 juta-Rp 259 juta, seperti di Bekasi), pilih yang paham desain kompak dan budget ketat.
2. Lihat Portofolio dan Gaya Desain
Setiap arsitek punya signature style, dari minimalis, tropis, sampai industrial. Cek portofolio mereka di Instagram, Pinterest, atau website resmi.
Cocokkan dengan vibe rumah impianmu. Misal, kamu suka rumah estetik ala Gen Z dengan bukaan lebar, cari arsitek yang jago desain open-plan.
Tanyakan proyek sebelumnya, termasuk foto before-after dan testimoni klien. Kalau portofolio mereka cuma rumah mewah, tapi kamu mau rumah subsidi, diskusikan dulu apakah mereka fleksibel.
Desain biophilic (banyak tanaman, cahaya alami) lagi hits, cocok buat hunian urban di Jabodetabek.
3. Pastikan Komunikasi Nyambung
Arsitek yang baik adalah yang dengar keinginanmu, bukan cuma ngotot sama idenya sendiri. Gen Z suka komunikasi cepat via WhatsApp atau Zoom, jadi pilih arsitek yang responsif dan open buat diskusi.
Menurut Properti Indonesia (2024), 80 persen klien puas kalau arsitek jelasin desain dengan visual 3D atau mood board.
Ketemu langsung atau virtual buat tes chemistry. Kalau udah nggak nyambung dari awal, mending cari yang lain.
4. Cek Pengalaman dan Spesialisasi
Arsitek dengan pengalaman lebih dari 5 tahun biasanya lebih jago menangani masalah lapangan, seperti koordinasi dengan kontraktor atau atasi keterbatasan lahan.
Tanyakan spesialisasi mereka: rumah tinggal, apartemen, atau komersial? Buat rumah subsidi dekat KRL (contoh: Citra Maja Raya, 550 meter dari Stasiun Maja), pilih arsitek yang paham desain kompak dan efisien.
Cari yang pernah menangani proyek di lokasi serupa. Misal, arsitek di Bekasi biasanya paham regulasi bangunan dekat jalur KRL.
5. Pahami Struktur Biaya
Biaya arsitek bervariasi sekitar 3-7 persen dari total biaya proyek atau flat rate (Rp 10 juta-Rp 50 juta, tergantung kompleksitas).
Untuk rumah subsidi (Rp 168 juta-Rp 300 juta), cari arsitek yang mau kerja dengan budget minim. Tanyakan apa saja yang termasuk: desain, RAB, atau pengawasan proyek?
Minta rincian kontrak tertulis, termasuk revisi desain (biasanya 2-3 kali gratis). Hindari arsitek yang nggak transparan soal biaya.
Banyak arsitek tawarkan paket hemat untuk Gen Z, seperti desain digital-only tanpa pengawasan, mulai Rp 5 juta.
6. Cari yang Paham Regulasi Lokal
Setiap daerah punya aturan bangunan, seperti PBG, KDB, KLB atau jarak dari jalur kereta (khususnya dekat stasiun KRL).
Arsitek profesional bakal bantu urus izin dan pastikan desain sesuai regulasi. Di Jabodetabek, misalnya, rumah dekat KRL harus perhatikan kebisingan dan getaran.
Tanyakan pengalaman mereka urus IMB atau koordinasi dengan dinas tata kota.
7. Manfaatkan Platform dan Rekomendasi
Cari arsitek lewat sejumlah platform digital yang punya ulasan klien dan filter berdasarkan budget. Tanya rekomendasi dari temen, keluarga, atau komunitas properti.
Jangan lupa cek ulasan di Google atau media sosial buat hindari arsitek abal-abal.
Ikut pameran properti seperti Indonesia Property Expo (biasanya di JCC Jakarta) buat ketemu arsitek langsung dan lihat portofolio.
Banyak arsitek Gen Z di X tawarkan konsultasi gratis via DM, cocok buat kamu yang baru mulai bangun rumah.
https://properti.kompas.com/read/2025/05/02/180000521/7-tips-jitu-memilih-arsitek-terbaik-panduan-lengkap-agar-tak-salah-pilih