Mengingat setiap orang pasti ingin memiliki rumah yang tepat mutu, aman, serta tahan lama. Hal itu dapat terwujud apabila Anda memperhatikan material bangunan yang digunakan.
Material bangunan yang dimaksud meliputi beton, mortar, batu pondasi, besi, batu bata, dan kayu. Terdapat pula material non-struktur.
Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip dari unggahan akun Instagram resmi National Affordable Housing Program (NAHP) Kementerian PUPR.
1. Beton
Campuran beton sebaiknya mengacu perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil : 0,5 air.
Untuk semen, gunakan tipe 1 yang berkualitas sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan kemasannya tidak rusak.
Lalu, pasir yang digunakan adalah pasir dari sungai/darat. Bebas dari kandungan tanah, lumpur atau bahan organik.
Untuk pemeriksaan kandungan lumpur dapat dilakukan dengan uji sederhana dengan memasukan pasir dan air ke dalam botol plastik.
Sementara, ukuran kerikil yang baik maksimum 20 milimeter dengan gradasi yang baik dan bebas dari tanah/lumpur atau bahan organik.
2. Mortar
Campuran volume mortar memiliki perbandingan 1 semen : 4 pasir bersih : air secukupnya.
Pasir yang dipergunakan sebaiknya tidak mengandung lumpur. Karena lumpur dapat mengganggu ikatan dengan semen.
3. Batu Pondasi
Pondasi terbuat dari batu kali atau batu gunung dengan ukuran paling besar adalah 30 centimeter.
Teksturnya keras dan memiliki banyak sudut agar ikatan dengan mortar menjadi kuat.
Untuk batu bulat, dapat dibelah dulu sehingga terdapat sudut yang agak runcing.
4. Besi
Diameter besi utama adalah minimal 10 milimeter, sementara diameter besi Sengkang adalah minimal 8 milimeter.
Selain itu, pastikan besi yang digunakan masih bagus, tidak karatan, lurus, dan seragam.
5. Batu Bata
Syarat batu bata yang berkualitas yakni bagian tepi lurus dan tajam, tidak banyak retakan, tidak mudah patah, dimensi tidak terlalu kecil, serta seragam.
Namun sebelum pemasangan, batu bata sebaiknya direndam air terlebih dahulu.
6. Kayu
Kayu yang digunakan harus berkualitas baik, dengan ciri-ciri yaitu keras, kering, berwarna gelap, tidak ada retak, dan lurus.
7. Material Non-struktur
Selain material struktur, ada beberapa material non-struktural seperti material atap dan plafon.
Material atap yang baik terbuat dari seng, genteng, dan aspal (bitumen).
Sementara untuk material plafon dapat menggunakan triplek, GRC, atau gypsum.
Adapun yang perlu menjadi catatan, bahwa material berbahan asbes tidak diperkenankan karena berbahaya bagi kesehatan.
https://properti.kompas.com/read/2023/05/28/091824521/perhatikan-baik-baik-contoh-material-bangunan-rumah-yang-berkualitas