Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Iwan Suprijanto mengatakan hal itu kepada Kompas.com, Selasa (12/1/2021).
"Ketiga pasar itu yakni, Pasar Renteng di Nusa Tenggara Barat (NTB), Pasar Pariaman di Sumatera Barat (Sumbar), dan Pasar Legi di Ponorogo, Jawa Timur," jelas dia.
Saat ini, kata Iwan, konstruksi Pasar Renteng telah rampung atau mencapai 100 persen. Sementara, pembangunan Pasar Pariaman akan selesai akhir Januari dan Pasar Legi pada awal Februari.
Meski demikian, Iwan tidak menjawab secara pasti kapan tanggal rampungnya Pasar Pariaman maupun Pasar Legi.
Perlu diketahui, revitalisasi Pasar Renteng di Kabupaten Lombok Tengah, NTB, dilakukan
pasca terjadinya kebakaran pada Agustus Tahun 2018.
Pasar Renteng dibangun dengan luas total 42.900 meter persegi yang terdiri dari 487 kios dan 1.261 los.
Anggaran untuk merekonstruksi Pasar Renteng sebesar Rp 200,6 miliar dengan pekerjaan yang dimulai pada 24 November 2019 silam.
Pembangunan pasar tersebut dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Ninda Karya (Persero), konsultan manajemen konstruksi PT Indah Karya (Persero), dan konsultan pengawasan berkala PT Pola Data Consultant.
Sama halnya dengan Pasar Renteng, Pasar Legi direvitalisasi karena mengalami kebakaran pada tahun 2017 silam.
Pasar Legi dibangun dengan luas total 32.172 meter persegi untuk empat lantai pasar yang terdiri dari 1.468 kios dan 1.021 los.
Kapasitas yang dirancang dapat menampung sekitar 4.000 pedagang.
Mereka yang diprioritaskan untuk menempati gedung baru adalah pedagang lama Pasar Legi, pedagang Pasar eks-Pengadilan, pedagang eks-Pasar Lanang, Pedagang eks-Stasiun, serta pedagang pendatang baru.
Anggaran untuk merekonstruksi Pasa Legi sebesar Rp 137,5 miliar dengan pekerjaan yang dimulai pada 30 Januari 2020.
Pembangunan pasar tersebut dilaksanakan oleh kontraktor PT Adhi Persada Gedung, konsultan manajemen konstruksi PT Rancang Persada, dan konsultan perencana CV Profil Emas Konsultan.
Sementara revitalisasi Pasar Pariaman dilakukan bersamaan dengan Puncak Peringatan Hari Nusantara di Kota Pariaman pada Desember 2019 lalu.
Pasar rakyat yang berusia lebih dari 100 tahun tersebut sudah mengalami beberapa kali kerusakan akibat gempa dan kebakaran.
Pasar Rakyat Pariaman berlokasi di Jalan Sultan Syahrir, Kota Pariaman, Sumbar yang dibangun di atas lahan seluas 5.431 meter persegi dengan anggaran sebesar Rp 89,74 miliar dan dilakukan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk.
https://properti.kompas.com/read/2021/01/13/164346321/tiga-pasar-rakyat-direvitalisasi-tuntas-februari-2021