Bahkan, secara tahunan atau year to date, pendapatan sepanjang enam bulan pertama tahun ini sebesar Rp 707,7 miliar lebih rendah 32,1 persen dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 1,04 triliun.
EBIT dan EBITDA Perseroan juga berada pada level negatif, yang disebabkan karena adanya kenaikan pada biaya operasional.
Namun, EBIT Perseroan secara tahunan tumbuh 10,6 persen menjadi Rp 89,2 miliar dan EBITDA naik 14,9 persen mencapai Rp 115,8 miliar.
Direktur Keuangan Sutji Relowati mengatakan, penurunan ini disebabkan dampak negatif Pandemi Covid-19 yang memukul seluruh sektor, termasuk bisnis dan jasa penerbangan.
"Kami akui, Kuartal II merupakan bottom of the bottom dari kondisi ketidakpastian ini. Jumlah penerbangan hanya 6 persen sampai 7 persen," ujar Sutji dalam konferensi virtual, Senin (24/8/2020).
Kendati demikian, tambah Sutji, Perseroan optimistis kondisi akan lebih baik jelang akhir tahun atau Kuartal IV.
Tanda pemulihan sudah terlihat pada Kuartal III ini, meski terjadi secara bertahap dan membutuhkan waktu lama.
Jumlah penerbangan berangsur bertambah dan akan bergerak di angka 9 persen hingga 20 persen.
Pertumbuhan ini akan terus berlanjut hingga akhir Tahun 2020. Sutji memberikan estimasi angka pertumbuhan bakal mencapai sekitar 30 persen hingga 40 persen.
"Karena itu, kami mempunyai optimisme, Kuartal IV lebih baik," imbuh dia.
Ada pun untuk rencana ke depan, Perseroan akan melakukan evaluasi dan pengkajian ulang menyangkut investasi pada non-bisnis inti (non-core business).
"Ada kemungkinan kami kaji ulang karena kondisi Pandemi Covid-19 yang belum mereda. Namun, umumnya untuk bisnis inti (core business) akan kami pertahankan," ucap Group Head of Business Development CASS Iman Oloan Sjafar.
Untuk diketahui, bisnis inti CASS meliputi jasa pendukung transportasi udara, jasa manajemen fasilitas, jasa solusi boga, dan jasa pelatihan penunjang transportasi udara.
Sementara hingga saat ini, dari total dana belanja modal (capital expenditure) yang dianggarkan Tahun 2020 senilai Rp 300 miliar, baru terserap sekitar Rp 40 miliar.
"Mungkin hingga akhir tahun, capex tidak akan seluruhnya terserap," ucap Senior Manager of Finance Reporting and Analyst CASS Ahmad Reza.
https://properti.kompas.com/read/2020/08/24/180315621/pendapatan-turun-karena-covid-19-cass-optimistis-akhir-tahun-lebih-baik