Salah satu pengembang properti yang makin intensif menyediakan pusat kuliner sebagai fasilitas pemicu keramaian kawasan adalah Paramount Land.
Menggandeng JIISCOMM (PT Samsaka Lestari Rasa), Paramount Land secara resmi membuka Ku.Loka @FoodTerra di kawasan komersial Arcadia Grande, Gading Serpong, Tangerang, Jumat (21/8/2020).
Ku.Loka atau Kuliner Lokal Kita merupakan merek baru yang diluncurkan oleh para pegiat kuliner Indonesia.
Gerai pertamanya ini mencakup 33 tenant yang menyediakan beragam makanan berat, ringan, hingga minuman khas legendaris.
Nama-nama populer seperti Kopi Es Takkie yang berdiri sejak 1927, Ketan Susu Kemayoran yang lahir pada 1958 silam, serta Soto dan Sop Kaki Sapi H Agus Barito, hadir di sini.
CEO JIISCOMM Febriyanto Rahmat menuturkan, Ku.Loka @ FoodTerra hadir menjawab kebutuhan masyarakat akan pusat kuliner lokal Indonesia yang legendaris.
"Kami membawa usaha mikro kecil menengah (UMKM) ke Gadin Serpong dengan misi mempromosikannya ke tingkat lebih tinggi, agar menjadi raja di negeri sendiri. Karena itu desain tempatnya dibuat nyaman, unik, khas, ada live music, dan bisa jadi tempat swafoto," papar Febriyanto.
Untuk mengembangkan pusat kuliner ini, JIISCOMM merogoh kocek sekitar Rp 3 miliar-Rp 4 miliar.
Febriyanto mengungkapkan selain di Arcadia Grande, JIISCOMM juga akan hadir dan mengelola pusat kuliner lainnya yang dikembangkan Paramount Land bertajuk SeafoodMarket @FoodTerra di Pisa Grande.
SeafoodMarket @FoodTerra ini akan mencakup 30 tenant, dengan merek legendaris yang sudah bergabung adalah Bebek Kaleyo dan Alfamidi.
Hingga akhir tahun 2020, JIISCOMM berencana membuka lagi tiga pusat kuliner dengan menggandeng pengembang berbeda di tiga kawasan yakni Karawaci, Bintan, dan Bintaro.
Marketing Revenue Rp 1,32 Triliun
Adapun Paramount Land akan merilis produk komersial terbaru yakni Pisa Grande yang berada di kawasan IL Lago.
Pisa Grande dipasarkan dengan jumlah terbatas hanya 75 unit dengan harga perdana mulai dari Rp 1,18 miliar (sudah termasuk PPN).
Direktur Paramount Land Aryo Tri Ananto mengatakan, Pisa Grande dirancang dengan konsep yang menekankan pada fleksibilitas untuk mengakomodasi berbagai peluang usaha mulai dari kafe, bakery, restoran dan ruang kreatif.
"Terdapat dua pilihan denah bangunan yakni tiga lantai 4,5x16 meter persegi, 6,5x12 meter persegi, dan 4,5x12 meter persegi, serta dua lantai berdimensi 4,5x9-11 meter persegi," ucap Aryo.
Dari penjualan Pisa Grande, Paramount Land mengharapkan perolehan revenue sekitar Rp 240 miliar, dengan nilai investasi Rp 120 miliar.
Sementara itu, secara keseluruhan hingga Juli 2020, Paramount Land telah mencetak marketing revenue sebesar 60 persen atau Rp 1,32 triliun dari total target tahun ini Rp 2,2 triliun.
Menurut Associate Director Paramount Land M Nawawi, kontributor terbesar berasal dari produk komersial Arcadia Grande sebanyak 130 unit dengan patokan harga mulai dari Rp 990 juta, dan hunian Nara Village dengan segmentasi mulai dari Rp 1,7 miliar sebanyak 131 unit.
"Ke depan, kami akan memperbanyak produk komersial. Karena faktanya komersial laku di pasaran. Untuk hunian juga kami akan melansir produk baru dengan harga di atas Rp 1 miliar, karena demand-nya paling besar," imbuh Nawawi.
https://properti.kompas.com/read/2020/08/21/163535521/destinasi-kuliner-kuloka-foodterra-gading-serpong-resmi-dibuka