Meski permintaan rumah secara umum mengalami penurunan sekitar 20-30 persen, namun permintaan rumah subsidi, justru cukup tinggi.
"Kami melihat bahwa sebetulnya yang namanya sektor perumahan selain merupakan kebutuhan dasar, sehingga tentunya perkonomian dibuka, maka permintaan akan perumahan akan meningkat," kata Pahala saat seminar daring, Rabu (29/7/2020).
Hal ini terlihat sejak dilonggarkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Bulan Juni 2020.
Berdasarkan data BTN, pada Bulan Mei, jumlah aplikasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk rumah subsidi yang masuk ke BTN mencapai 7.430.
Jumlah ini mengalami peningkatan hingga 75 persen pada Bulan Juni hingga mencapai 12.981.
Pahala menuturkan, dari total jumlah aplikasi yang masuk ke BTN, pihaknya hanya dapat memberikan persetujuan sebanyak 6.100 pada Bulan Mei dan 8.700 pada bulan selanjutnya.
"Sayangnya yang bisa diakadkan hanya sebesar 5.871," ucap dia.
Pahala berharap, permintaan hunian bakal kembali pulih pada Bulan Juli dan Agustus.
"Mudah-mudahan pada Bulan Agustus kondisi sudah pulih baik untuk KPR subsidi atau KPR non-subsidi," tutur dia.
https://properti.kompas.com/read/2020/07/29/200124721/setelah-psbb-permintaan-rumah-subsidi-meningkat