Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

SMF Revisi Target Penyaluran Pinjaman 30 Persen

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengungkapkan hal tersebut saat menjawab pertanyaan Kompas.com, dalam konferensi pers virtual, Senin (27/7/2020).

"Kami masih dalam proses, dan angka pastinya masih dibicarakan dengan pemegang saham (Pemerintah). Jadi, sampai akhir Desember 2020, sekitar 30 persen akan direvisi," ucap Ananta.

Namun demikian, Ananta menjamin, SMF akan tetap konsisten untuk menyalurkan dana jangka panjang melalui penyaluran FLPP sebanyak 102.000 unit dengan posisi aktual tersalurkan 75.000 unit.

"Sisa sekitar 30.000 unit akan terserap hingga akhir tahun. Kami optimistis," lanjut dia.

Untuk merealisasikan target yang direvisi tersebut, Ananta memastikan SMF akan menerapkan sejumlah strategi khusus.

Selain konsisten menyalurkan dana FLPP, SMF juga akan melihat peluang dari kebutuhan-kebutuhan refinancing para penyalur dengan menekankan pada kualitas KPR-nya.

Hal ini dilakukan seraya melihat kondisi SMF dengan menjaga likuiditas untuk memenuhi kewajiban finansialnya tepat waktu.

Sementara sepanjang Semester I, SMF telah menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp 4,2 triliun atau 32,23 persen dari target tahun 2020.

Secara kumulatif total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2020, mencapai Rp 66,25 triliun.

Rinciannya pembiayaan sebesar Rp 53,99 triliun, sekuritisasi KPR sebesar Rp 12,15 triliun dan pembelian KPR sebesar Rp 106 miliar.

Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 1.039.532 debitur KPR yang tediri dari 77 persen pembiayaan, 22,59 persen sekuritisasi dan 0,08 persen pembelian KPR.

Distribusi KPR terdiri dari 84.26 persen wilayah barat, 15,07 persen wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,67 persen wilayah timur.

Selain itu, total aset SMF sampai Juni 2020, sebesar Rp 29,32 triliun, naik 39,57 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 21,00 triliun.

Adapun laba bersih, SMF mencapai Rp 242,53 miliar naik 0,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 241,03 miliar.

SMF juga telah merealisasikan penerbitan surat utang melalui Penawaran Umum Berkelanjutan V Tahap III Tahun 2020 dengan tingkat bunga tetap, sebesar Rp 4,01 triliun.

Obligasi ini adalah bagian dari Obligasi Berkelanjutan V SMF dengan nilai total penerbitan mencapai Rp 19 triliun.

SMF sebelumnya sudah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V SMF Tahap I Tahun 2019 senilai Rp 2 triliun, Obligasi Berkelanjutan V SMF Tahap II Tahun 2019 Rp 2,202 triliun.

Sepanjang Semester I, total obligasi yang diterbitkan yakni sebesar Rp 4,01 triliun, dan sebagai informasi SMF telah aktif menerbitkan surat utang sejak tahun 2009.

Hingga akhir Semester I Tahun 2020, SMF sudah menerbitkan 41 kali dengan total nilai penerbitan mencapai Rp38 triliun yang terdiri dari 30 kali penerbitan obligasi dengan nilai Rp 34 triliun.

Kemudian, 10 penerbitan Medium Term Note (MTN) dengan nilai Rp3,83 triliun dan 1 kali penerbitan Surat Berharga Komersial (SBK) sebesar Rp120 miliar.

“Penerbitan obligasi merupakan upaya SMF dalam memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR sekaligus dukungan untuk ketersediaan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat," tutur Ananta.

https://properti.kompas.com/read/2020/07/27/120000021/smf-revisi-target-penyaluran-pinjaman-30-persen-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke